Jayapura, reportasepapua.com – Anggota Komisi I DPR Papua bidang Pemerintahan, Politik, Hukum dan HAM, Yonas Alfons Nussy meminta KPU Provinsi Papua sebagai penyelenggara pesta demokrasi Pemilu 2019 untuk memberikan penjelasan secara terbuka kepada publik terkait penundaan pencoblosan di beberapa tempat yang ada di Kota Jayapura, khususnya di distrik Jayapura Selatan.
Sebelumnya diketahui bahwa penundaan pencoblosan itu terjadi disebabkan lantaran pendistribusian kotak suara terlambat.
“Ini sesuatu yang sangat memprihatinkan dimana seharunya pendistribusian kotak suara ke tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS), itu sudah harus dilakukan dan disiapkan sebelum dilakukan pencoblosan,” kata Yonas Alfons Nussy lewat via teleponnya, Rabu (14/4/19).
Dengan kondisi seperti ini, Yonas Nussy mengaku sangat khawatir, sehingga ia meminta KPU Papua sebagai penyelenggara harus memberikan penjelasan secara terbuka, tidak asal main tunda saja.
“KPU harus bertanggungjawab memberikan penjelasan secara terbuka kepada rakyat, sehingga rakyat tidak ada indikasi punya pikiran yang negatif.
Kemudian, kita juga mohon kepada seluruh penyelenggara, baik KPU, Bawaslu, dan juga kita semua untuk bisa mengendalikan pemilih yang sudah ada di wilayah di Distrik Jayapura Utara yang sudah melakukan pencoblosan, agar besok tidak ikut melakukan pencoblosan ulang,” tekannya.
Untuk itu legislator Papua ini meminta dalam proses penundaan pencoblosan ini harus dikawal secara bersama-sama namun tetap waspada. Selain itu DPT yang ada itu juga perlu di kroscek dengan baik, sehingga pencoblosan ini tidak mencederai demokrasi yang kita junjung tinggi.
“Kami minta, KPU sebagai penyelenggara pelaksanaan pesta demokrasi ini, wajib hukumnya untuk memberikan penjelasan kepada publik di Kota Jayapura terkait pembatalan pencoblosan hari ini. Jadi Ketua KPU harus bisa memberikan penjelasan secara baik dan terbuka di publik sehingga masyarakat tidak kecewa dan memberikan penilaian yang kurang baik terhadap pihak KPU,” tandasnya.
Nussy mengakui jika ia sempat mengecek di beberapa kelurahan, dan ternyata kotak suara itu belum sampai di kelurahan.
“Mereka baru drop. Itu maksudnya apa? Tidak boleh seperti itu, bekerja itu harus profesional. Jadi mereka harus memberikan penjelasan ke publik secara terbuka terkait penundaan ini, itu disebabkan karena apa. Jangan dilakukan penundaan tetapi tidak ada penjelasan secara gamblang terkait dengan proses pemberian logistik kotak suara ke Kelurahan,” kesalnya.
Oleh karena itu DPR Papua meminta kepada KPU Papua untuk memberikan penjelasan secara baik, terutama Ketua KPU Provinsi Papua harus memberikan penjelasan secara terbuka, apa penyebab utama sehingga terjadi penundaan.
Ketika ditanya kinerja dari KPU yang terkesan lamban, Yonas Nussy mengatakan, jika pihaknya belum bisa mendeteksi sebab harus ada penjelasan dari pihak KPU lebih dulu.
“Kita belum bisa memberikan sesatu yang mengindetkesi suatu lembaga, tetapi kita minta dia harus memberikan penjelasan dulu. Dari penjelasan itu, baru kita bisa mengambil satu kesimpulan, penyebabnya apa. Sebab dalam masa persiapan itu kan tidak ada sedikit pun keterangan dari KPU kalau ada masalah. Karena dalam proses persiapan pencoblosan ini tidak ada sedikitpun ikut di Kota Jayapura ini penyelenggara memberikan informasih bahwa kami ada persoalan dibagian ini. Itu tidak ada, dan ini sesuatu yang memang sangat fatal, apalagi terjadi di wilayah-wikayah perkotaan,” kata Nussy.
Kata Nussy, seharusnya sebelum hari penceblosan, pihak penyelenggara sudah memberikan informasih jika terjadi kesalahan tehknis yang mengganggu sehingga pendistribusian logistik atau kotak suara ke TPS-TPS jadi terhambat.
“Tapi sampai Pukul 11.45 WIT, ini belum ada pendistribusian kotak suara ke TPS-TPS, makanya terjadi penundaan. Sehingga kami mohon KPU Provinsi memberikan penjelasan kepada masyarakat Kota Jayapura,” imbuhnya.
Menurutnya, jika itu terjadi di daerah pegunungan atau di daerah yang geografisnya yang susah dijangkau, itu masih wajar, tapi masalahnya ini masih dalam wilayah kota. Tapi kenapa terjadi seperti ini.
Ia menilai juga menilai jika penundaan ini disebabkan karena ada kesalahan tehknis. Untuk itu ia mengajak kepada seluruh masyarakat Kota Jayapura untuk tetap mengawal persiapan pencoblosan ini sampai malam untuk memastikan pembagian kotak suara ini sudah sampai di semua TPS.
“Kalau ada wilayah distrik yang sudah mencoblos untuk tidak menggeserkan pemilih kepada distrik yang lain. Kita menghimbau kepada suluruh komponen, baik keamanan maupun penyelenggara dan juga masyarakat agar berpatokan kepada DPT di masing-masing TPS yang ada, untuk mengawal ini dengan baik, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak harapkan,” pungkasnya. ( Tiara )