Jayapura, – Anggota Komisi I DPR Papua bidang Pemerintahan, Politik, Hukum dan HAM, Emus Gwijangge meminta aparat keamanan di Papua tidak selalu menggunakan senjata ketika menangani masalah di masyarakat.
Menurutnya, masih banyak cara lain yang dapat dilakukan untuk menyelasaikan masalah, tanpa harus menggunakan senjata.
“Pakai pendekatan persuasif. Senpi ini milik negara sehingga mesti dipergunakan sebaik mungkin,” kata Emus kepada Wartawan, Kamis (13/6/19).
Emus menegaskan, seharusnya aparat keamanan menggunakan senjata milik negara itu, untuk melindungi dan memberikan rasa aman kepada masyarakat. Bukan malah menakut nakuti apalagi dipakai untuk melukai warga.
“Kami tidak mau ada lagi masyarakat, TNI dan Polri yang korban. Sebelum dan setelah proses pemilu angka kematian di Papua sudah semakin tinggi,” tandasnya.
Emus menilai akibat ulah oknum aparat keamanan institusi TNI dan Polri selalu jadi sorotan. Padahal tidak mungkin pimpinan TNI dan Polri menyuruh anggotanya melakukan perbuatan melanggar aturan.
“Itu ulah oknum. Namun karena ulah oknum itu sehingga membuat Kapolda dan Pangdam selalu jadi sorotan,” ujar Emus.
Menurutnya, mungkin perlu pembinaan khusus untuk anggota keamanan yang ada di Papua, terutama yang ditugaskan dari luar.
Apalagi kata Emus, di Papua ada ratusan suku dengan berbagai karakter yang berbeda-beda.
“Jadi karakter setiap masyarakat di suatu wilayah mesti dipahami oleh anggota TNI atau Polri yang bertugas di wilayah itu,” pungkasnya. reportasepapua.com (TIARA)