Jayapura – Fraksi PDI-Perjuangan DPRP dalam Laporan Pandangan Umum Fraksi terhadap Rancangan APBD-Perubahan TA.2019 yang disampaikan oleh Sekretaris Fraksi PDI-Perjuangan Mathea Mamoyao, S.Sos meminta kepada Gubernur Papua dan Pimpinan DPRP untuk memprakarsai aksi Restorasi Perdamaian Papua dengan melibatkan semua orang kunci di Papua guna menyelesaikan konflik di Papua menurut cara kita sendiri lebih arif, mendasar, legal dan tuntas didalam bingkai NKRI yang pancasilais,” Kalau mau ajak ekstrim, kami mengusulkan untuk dipindahkan penyelenggaraan PON XX 2020 ke provinsi lain dan mari kita serius sungguh-sungguh kerjakan restorasi perdamaian Papua didalam kasih dan tuntutan Tuhan untuk kesejahteraan banyak orang. Stadion yang baru dibangun kita gunakan untuk pertemuan akbar perdamaian dan akhirnya akan kita jadikan Stadion itu sebagai monumen Permasalahan Papua atau Papua Tanah Damai,” Tegas Mamoyou ketika menyampaikan Laporan Pandangan Umum Fraksi PDI-Perjuangan dalam Rapat Paripurna DPRP dalam rangka penyampaian Laporan Pandangan Umum terhadap RAPBD Perubahan Provinsi Papua Tahun Anggaran (TA) 2019 dalam Ruang Rapat Paripurna DPRP, Kamis (26/9/19) malam.
Dikatakan Mamoyao, penyelesaian konflik di Papua jauh lebih penting daripada persetujuan terhadap Rancangan APBD Perubahan 2019,” Kalau saudara – saudara sepaham dan sependapat dengan kami, maka kami mengusulkan untuk dipotong tahapan dalam proses paripurna ini, tidak usah bertele-tele dan disetujui saja RAPBD TA.2019, yang penting uang rakyat yang menderita itu dipakai baik dan benar,” Ujarnya. Bahkan Mamoyao meminta agar tidak usah panjang lebar dalam hal lebih formalitas persidangan ini,” Kita gunakan waktu tersisa hari ini dan besok untuk kita bercurah pikiran guna mencari jalan keluar dalam hal penyelesaian konflik Papua. Kalau kita tidak bertindak dari sekarang untuk menyelamatkan orang Papua lain yang memberi suara kedaulatannya kepada kita untuk duduk disini, maka pada dasarnya kita ini juga secara tidak langsung melakukan pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia,” Pungkasnya. (AW/Tim Humas DPRP)