Wakil Gubernur Sumatera Barat, Drs. H.Nasrul Abit, Minggu malam (29/9/2019) bertemu Gubernur Papua, Lukas Enembe, S.IP, MH di Gedung Negara Dok V Jayapura.
Pertemuan itu turut dihadiri Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Letjen TNI Doni Monardo, Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Wakalemdiklat) Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar serta Pangdam XVII Cenderawasih berlangsung dalam suasana kekeluargaan.
Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Barat, Drs. H.Nasrul Abit meminta TNI/Polri bersama Pemerintah Provinsi Papua dapat memulihkan kondisi keamanan dan ketertiban secepatnya di Wamena Kabupaten Jayawijaya. ”Saya berharap pihak aparat keamanan bertindak tegas untuk menjaga keamanan masyarakat,” pinta Nasrul Abit.
Dia juga menyerukan seluruh perantau Minang dan seluruh warga masyarakat di Wamena untuk bersama-sama menjaga keamanan dan kebersamaan. ” Saya minta perantau Minang dan seluruh warga di Wamena, tetap waspada dan hati-hati,” ujarnya.
Wagub juga menyampaikan bantuan untuk warga pengungsi terus mengalir berasal dari persatuan-persatuan perantau Minang seluruh Indonesia. Pemprov Papua bersama pemerintah kabupaten kota di Papua serta TNI/Polri juga menyalurkan bantuan kemanusian.
“Bantuan terus mengalir berasal dari persatuan-persatuan perantau Minang seluruh Indonesia, Pemprov Papua, Pemkot Pemkab Jayapura dan TNI serta Polri,” ungkapnya.
Minggu Siang, Nasrul Abit mengunjungi pengungsi di Wamena. Dia berkesempatan bertemu dan berdialog langsung dengan warga Minang. Terdapat 981 perantau Minang yang berdomisili di Wamena. 672 orang di antaranya masih berada di Papua sedangkan 309 orang dikabarkan sudah meninggalkan Papua.Sebanyak 10 perantau Minang diketahui meninggal dalam kerusuhan di Wamena. Delapan jenazah dipulangkan ke kampung halaman dan dua jenazah dimakamkan di Papua.
Sementara itu, Gubernur Lukas Enembe atas nama pemerintah dan masyarakat Papua menyatakan bela sungkawa kepada seluruh korban meninggal dan luka-luka atas insiden kerusuhan di Wamena Kabupaten Jayawijaya. Enembe menyesalkan tindakan kekerasan yang menyebabkan jatuhnya korban meninggal maupun luka-luka serta warga kehilangan harta benda.
Gubernur menegaskan bahwa pemerintah bersama TNI Polri memberikan jaminan keamanan kepada seluruh anak bangsa yang ada di Jayawijaya khususnya dan Papua pada umumnya untuk hidup dan berusaha di Tanah Papua.