Jayapura – Polemik soal nama jembatan Hamadi – Holtekamp akhirnya resmi berganti nama menjadi Jembatan “Rumadij”. Pergantian nama jembatan yang menghubungkan Pantai Hamadi dan Holtekamp ini dilakukan setelah Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPR Papua melakukan pertemuan dengan Ondoafi dari kampung Engros,Tobati pada Rabu (23/10) kemarin akhirnya sepakat memberikan nama jembatan tersebut adalah jembatan Rumadij.
Ketua Bapemperda DPR Papua Ignasius Mimin mengatakan masalah nama jembatan itu, pihak Ondoafi setempat sudah memberikan namanya adalah jembatan Rumadij,“Apapun keputusan Ondoafi setempat ini adalah keputusan yang final, karena mereka yang memiliki tanah dan wilayah adat yang dimana melintas jembatan tersebut,” ujarnya di Hotel Swissbel Jayapura, Kamis (24/10/2019).
Dikatakan Mimin, dirinya berpikir permintaan mereka wajar karena mereka menghargai leluhur mereka, sehingga dirinya minta Ketua DPRD Kota Jayapura dan Walikota Jayapura agar menyetujui apa yang sudah dikatakan oleh Ondoafi,“Ini bukan keinginan kami DPR Papua atau keinginan Pemerintah Provinsi Papua tetapi ini keinginan dari pemilik hak ulayat,” Tegasnya
Sementara Anggota Bapemperda, Boy Markus Dawir mengatakan alasan sehingga nama jembatan tersebut dinamai Rumadij adalah karena nama itu adalah Ondoafi besar yang pertama,“Nama ini kita pakai agar Masyarakat kota Jayapura dan seluruhnya bisa tahu tentang keondoafian Tobati,Engros yang pertama,” ungkapnya.
BMD sapaan akrab Boy Markus Dawir menambahkan, nama itu juga pihaknya sudah sepakati bersama dengan Pemerintah Provinsi Papua, DPR Papua dalam hal ini Bapemperda dan juga Pemerintah Kota Jayapura yang diwakili oleh Asisten III serta pihak Adat Tobati Engros dalam rapat Bapemperda pada hari Rabu (23/10) kemarin.
“Jadi kami minta nama Jembatan ini tidak usah dipermasalahkan lagi, dan nama Jembatan Rumadij ini kami akan bawakan ke Rapat Paripurna untuk disahkan,” pungkasnya (AW/Tim Humas DPRP)