Jayapura – Ketua DPR Papua Jhony Banua Rouw, SE didampingi Wakil Ketua III DPRP Yulianus Rumbairusy,S.Sos.,MM menerima kunjungan Minister-Counsellor untuk politik dan komunikasi Strategis dari Kedutaan Besar Australia di Jakarta Dr. Dave Peebles, di Kantor DPR Papua di Jayapura, Jumat (31/01/2020). Dikatakan Jhony Banua Rouw bahwa mengawali pertemuan tersebut, Minister-Counsellor Kedutaan Australia Mr. Dr. Dave Peebles menyampaikan komitmen Pemerintah Australia untuk tetap mendukung Papua bagian dari NKRI,”Mengawali pertemuan tadi, Mr.Dave Peebles terlebih dulu menyampaikan komitmen Pemerintah Australia yang tetap mengakui Papua adalah bagian dari NKRI, meskipun di Australia ada kelompok atau oknum tertentu yang mendukung gerakan Papua Merdeka, tetapi itu bukanlah sikap resmi pemerintah Australia, “ Tegas Ketua DPRP kepada Humas DPRP diruang Rapat Ketua DPRP usai pertemuan.
Lebih jauh dikatakan Ketua DPRP bahwa dalam pertemuan tersebut juga disampaikan beberapa hal terkait Program kerjasama Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia yang dikoordinir langsung oleh Kementerian PPN/BAPPENAS, diantaranya Program Kompak yang fokus pada upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat salah satunya melalui peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat, program Prisma yang fokus pada pertanian, program pendidikan dan pemberian bantuan beasiswa, “ Dari keempat program kerjasama antara Pemerintah Australia dan Indonesia yang sudah berjalan dengan baik ini merupakan wujud dari komitmen Pemerintah Australia mengakui Papua bagian dari NKRI, dan tentu DPRP bersama Pemerintah Provinsi Papua menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Australia yang sudah mau mengambil bagian dalam membangun masyarakat Papua dalam bidang kesehatan, pendidikan pertaniaan dan beasiswa, dan tentu pemerintah daerah harus sepakat dan mendukung program – program yang dilakukan oleh pemerintah Australia ini,” Bebernya.
Dijelaskan JBR sapaan akrab Jhony Banua Rouw, bahwa dalam pertemuan tersebut juga Mr. Dr. Dave Peebles bertanya soal bagaimana pemerintah daerah mendorong upaya pemajuan dan penanganan pembangunan bidang pendidikan di Papua, “Pada bidang pendidikan, kami minta pemerintah Australia tidak saja memberikan bantuan Beasiswa tetapi sekiranya membantu pemerintah Provinsi Papua dalam menyiapkan sekolah – sekolah dan Universitas yang bermutu di Tanah Papua. Ini penting, sehingga anak – anak Papua yang lulus SMA/SMK tidak harus kuliah diluar Papua bahkan luar negeri. Dan hal ini direspon baik oleh Mr. Dr. Dave Peebles dan pihaknya sampaikan hal ini akan menjadi bahan diskusi mereka, sehingga jika dimungkinkan akan ada kerjasama yang baik dengan pemerintah daerah, dalam hal penguatan sekolah dan universitas – universitas di Papua bahkan pembangunan bidang Pendidikan secara umum,” Bebernya. Sementara pada bidang pelayanan kesehatan, dijelaskan Banua bahwa pemerintah Provinsi Papua telah melakukan berbagai upaya untuk memudahkan dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Papua, seperti program Kartu Papua Sehat dan Satgas Kaki Telanjang serta program pembangunan kesehatan lainnya,“ Beliau (baca : Mr. Dr. Dave Peebles, red) bertanya kira – kira kalau hari ini Presiden Jokowi ada disini, kira – kira apa yang akan kalian minta? Saya sampaikan pemerintah harus memberikan Jaminan Pelayanan Kesehatan dan harus dirasakan oleh seluruh rakyat Papua, baik rakyat Papua yang dikampung – kampung, di gunung-gunung, lembah, pesisir dan sungai harus mendapatkan layanan kesehatan yang maksimal disamping layanan kesehatan juga harus bisa dijangkau oleh masyarakat Papua. Jangan hanya untuk ke rumah sakit, masyarakat Papua harus berjalan berhari – hari bahkan berminggu-minggu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Itu sebabnya kami minta kepada pemerintah Australia untuk juga mendukung program-program pembangunan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah provinsi Papua, salah satunya adalah program Satgas Kaki Telanjang, mengingat para tenaga medis yang bergabung dalam tim ini selalu mobile, berkunjung dari kampung ke kampung untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Papua,“ Ujarnya.
Politisi Partai NaSdem Papua ini berharap agar setiap program kerjasama yang dilaksanakan oleh pemerintah Australia dengan pemerintah Indonesia, baiknya juga melibatkan pemerintah daerah sehingga memudahkan dalam proses perencanaan, pelaksanaan hingga pengawasan, “ Kami harapkan kedepan, jika pemerintah Australia ingin membuat program kerjasama sama sebaiknya tidak hanya melibatkan Bappenas saja, tetapi juga melibatkan pemerintah daerah sehingga singkron dengan program pemerintah daerah. Tadi kami sampaikan bahwa kami di Papua selama ini tidak tahu kalau ada program – program kerjasama Pemerintah Australia di Indonesia lebih khusus di Papua, padahal kalau pemerintah daerah dilibatkan maka tentu kami di DPRP dengan fungsi pengawasan akan bersama – sama melakukan pengawasan terhadap program – program kerjasama Pemerintah Australia dan Indonesia dan tentu kita memberikan report yang nanti akan menjadi bahan evaluasi pemerintah Australia atas program – program yang mereka laksanakan di Indonesia dan Papua khususnya,” .
Sementara itu Minister – Counsellor Kedutaan Australia MR. Dave mengatakan bahwa agenda kunjungannya ke Papua dalam rangka membahas sejumlah program kerjasama Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia di Provinsi Papua khususnya dibidang Kesehatan, Pendidikan, Pertanian dan pemberian Beasiswa. “ Kunjungan kali ini dalam rangka membahas sejumlah program kerjasama Pemerintah Australia, seperti Program Kompak yang fokus pada peningkatan kesejahteraan meliputi pelayanan kesehatan. Program Prisma yang fokus pada pertanian serta program Pendidikan dan Beasiswa. Melalui program kerjasama ini dan juga bantuan dana Otsus diharapkan Pemerintah Provinsi Papua dapat memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan yang lebih baik bagi masyarakat di Papua. Sementara terkait program pemberian Beasiswa, Mr. Dr. Dave Peebles menyampaikan apresiasi dan rasa bangga kepada masiswa Papua yang telah menerima dan memanfaatkan bantuan Beasiswa dari Pemerintah Australia, “kami sangat bangga kepada mahasiswa dan mahasiswi Papua yang telah mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Australia dan mereka (baca : mahasiswa Papua) telah bekerja keras dan belajar keras di Australia dan meraka telah melakukan hal – hal yang bermanfaat sehingga ketika mereka kembali lagi ke Papua mereka bisa membangun Papua,” Tutupnya (AW/Tim Humas DPRP)