Jayapura, dpr-papua.go.id – Guna menjaring aspirasi masyarakat di Kabupaten Jayapura maka pada Kamis, (28/10/2021) Anggota Komisi IV DPRP Timotius Wakur melakukan Kunjungan Kerja ke Kampung Waibron Banu,Distrik Moy,Kabupaten Jayapura. Dalam Kunjungan Kerja tersebut, legislator Papua dari Jalur Pengangkatan Wilayah Adat Laapago ini selain melakukan hearing/dialog dengan masyarakat juga memberikan Bantuan Mesin Parut Sagu Rakitan dan Mesin Gergaji Chainsaw kepada warga Kampung Waibron Banu.
Anggota Komisi IV DPRP Timotius Wakur mengatakan bahwa dirinya bukan berasal dari wilayah Adat Tabi namun dirinya merasa terpanggil dan tetap peduli terhadap Warga Kampung Waibron yang berprofesi sebagai Petani Sagu, “Ya, latar belakangnya, saya berasal dari kampung dan tentunya bukan dari wilayah Adat Tabu namun bagian ini menjadi keprihatinan saya kepada masyarakat di Kampung ini yang untuk menghidupkan ekonomi keluarga mereka harus melakukan aktifitas pangur sagu yang memakan waktu bisa dilakukan 2 – 3 hari dalam seminggu untuk menghasilkan sagu,sehingga dengan adanya mesin parut sagu ini bisa memudahkan mereka dalam memproduksi Sagu,” Ujar Wakur kepada Humas DPRP
Dikatakan Wakur bahwa bicara soal upaya mendorong pembangunan ekonomi kerakyatan di Papua itu sungguh mudah tetapi dalam tahapan implementasi itu sangat sulit diwujudkan, “Nah, apa yang harus kita perbuat untuk meringankan para pelaku ekonomi rakyat ini. Kita perlu membantu apa yang menjadi kebutuhan mereka,apalagi para petani sagu di Kampung Waibron ini rata – rata berusia senja. Mereka tinggal di kampung, yang identik dengan rumah yang memakai daun sagu dan bambu. Jika bisa membantu mereka, itulah salah satu untuk mengangkat ekonomi rakyat, sehingga itu jadi latar belakang saya membantu,”Bebernya
Lebih jauh dikatakan Wakur bahwa dengan melihat potensi sagu di Papua yang sangat menjanjikan bagi upaya peningkatan ekonomi masyarakat maka semestinya sudah menjadi kewajiban pemerintah daerah untuk membantu menyiapkan fasilitas pendukung pengelolaan sagu,” Tentu dengan adanya mesin yang diberikan oleh pemerintah, akan meringankan pekerjaan para petani sagu yang selama ini masih menebang pohon sagu, memangkur atau menokok sagu secara tradisional.Dengan adanya mesin, tentu akan lebih cepat, praktis dan lebih efisien bagi masyarakat dalam mengolah sagu dengan beragam produk seperti tepung sagu,” Ucapnya. Bahkan kata Wakur untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Petani Sagu dirinya menyarankan kepada 69 anggota DPR Papua untuk setiap Anggota DPRP menyumbang mesin parut sagu kepada seluruh petani sagu yang ada di daerah – daerah sentra sagu di Papua mulai dari Jayapura, Serui, Waropen,Mamberamo Raya dan Merauke,” Mengingat mesin parut sagu rakitan ini buatan saya sendiri maka saya saran ke 69 Anggota DPRP untuk masing – masing orang membantu 2 unit, untuk selanjutnya dibagikan ke semua petani sagu yang ada di daerah sentral sagu di Papua,” Pinta. Ditambahkan Wakur bahwa mesin parut sagu hasil rakitannya sendiri ini tidak kalah jauh dari mesin parut sagu yang diciptakan Pak Made yang terlalu canggih dan dinilainya belum pas masuk masyarakat kampung, “Ini mesin parut sagu sederhana. Ide saya ini muncul melihat mesin pemotong keripik singkong dan ubi, namun parut sagu ada contoh satu di salah satu toko, sehingga ia meminta untuk membuat lebih besar sedikit dengan mendesain parutan sagu dan mesinnya. Saya langsung membuatnya dan ternyata jadi, padahal tidak menghabiskan biaya yang mahal dan sederhana sekali,” Paparnya
Sementara itu, Piter Samonsabra, perwakilan warga Kampung Sabron Banu, Distrik Moy, menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan tersebut.Menurutnya, bantuan ini merupakan bentuk kepedulian anggota DPR Papua, terhadap warga kampung. Meski bukan Anggota DPR Papua dari pengangkatan wilayah Tabi,“Bantuan ini sangat bermanfaat bagi kami di sini yang sehari harinya berkebun dan memangkur sagu. Kami menyampaikan terimakasih dengan bantuan ini., Ujarnya. Sementara itu, Agusta Done, warga yang menerima bantuan mesin parut sagu dan gergaji mesin itu, tampaknya tidak mampu menyembunyikan rasa harunya hingga menangis.Ia tidak menyangka akan mendapatkan bantuan dari Anggota DPR Papua dalam meringankan bebannya ketika memangkur sagu.Agusta Done berharap rumah yang dibangun alm suaminya yang hampir 10 tahun lalu meninggal dunia, bisa diberikan bantuan oleh pemerintah daerah maupun anggota DPR Papua. (AW/Tim Humas DPRP)