Jayapura – Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) pada Rabu,(25/09/2019) malam, menggelar Rapat Paripurna DPRP dalam rangka pembahasan Raperdasi tentang Perubahan APBD Provinsi Papua Tahun Anggaran 2019.
Mengawali sambutannya, Ketua DPRP Dr.Yunus Wonda,SH.,MH menghimbau kepada semua elemen masyarakat di Provinsi Papua untuk bisa menahan diri dan selalu mengecek kebenaran sebuah berita baik yang diterima melalui media sosial maupun secara lisan yang disampaikan oleh seseorang, sehingga tidak terjadi hal – hal yang tidak kita inginkan agar Papua sebagai Tanah Damai tetap terus terjaga. Pada kesemaptan ini juga Ketua DPRP atas nama lembaga DPRP menyampaikan turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya sejumlah korban jiwa baik di Jayapura dan Wamena,” Atas nama pimpinan dan Anggota Dewan kami menyampaikan turut berdukacita atas meninggalnya anak – anak kami baik yang menjadi korban di Jayapura maupun di Wamena, baik anak- anak kami pelajar, mahasiswa, masyarakat dan juga Anggota TNI. Duka keluarga yang ditinggalkan menjadi duka kita semua,” Tegas Wonda. DPRP juga berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi, sudah cukup darah dan air mata terus mengalir dan mengalir sampai kapan semua ini akan berakhir, hal – hal kekerasan tidak akan menyelesaikan persoalan di Provinsi Papua, “kita semua harus bisa menahan diri, menciptakan kondisi yang harmonis diatas Tanah ini” Pintanya
Lebih jauh dikatakan Wonda bahwa Rapat paripurna DPRP kali ini akan membahas Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Papua tentang Perubahan APBD Provinsi Papua tahun anggaran 2019,“Untuk itu, saya mengimbau kepada fraksi dan alat kelengkapan dewan agar dapat mencermati materi yang telah masuk, sehingga apa yang ditetapkan nanti dalam implementasinya benar-benar dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Papua,” tandasnya.
Sementara itu Gubernur Papua Lukas Enembe,S.IP.,MH dalam Pidato Pengantar RAPBD Perubahan Tahun Anggaran (TA) 2019 mengatakan bahwa postur Rancangan APBD Perubahan TA.2019 meningkat 7,67 persen. Sedangkan, anggaran belanja pada APBD Perubahan Provinsi Papua TA. 2019 lanjut Gubernur Lukas Enembe, meningkat menjadi 10,23 persen.
Pada kesempatan itu, Gubernur Enembe menegaskan, jika RAPBD Perubahan TA. 2019 tetap berpedoman pada hasil evaluasi atas realisasi pendapatan daerah tahun 2019 Semester I dan proyeksi pencapaian kinerja terbaik yang dapat diterima dalam tahun 2019 ini.
Selain itu, Gubernur Enembe juga menjelaskan beberapa asumsi dasar penyusunan RAPBD Perubahan TA. Rp 2019 yakni target laju pertumbuhan ekonomi Papua pada RKPD tahun 2019 tercatat sebesar 6,57 persen dan diperkirakan masih akan terkontraksi menurun sebesar 1,33 persen menjadi 5,24 persen.
Sedangkan, inflasi sampai triwulan II 2019 sebesar 1,28 persen. Diperkirakan pada akhir tahun akan ada peningkatan konsumsi masayrakat terkait hari besar keagamaan nasional dan tahun baru, akan terjadi kenaikan harga secara umum, sehingga inflasi akan tetap terjadi namun tidak melebihi target dari RKPD 2019.
Sementara realisasi tingkat pengangguran terbuka sampai triwulan II 2019 di Papua sudah mencapai 3,42 persen. Dengan adanya kebijakan pemerintah terkait penerimaan pegawai, komitmen pemda untuk mendorong masuknya investasi dan penciptaan lapangan kerja pada sektor perdagangan dan jasa, diharapkan dapat memacu penyerapan tenaga kerja di Papua, sehingga target tingkat pengangguran terbuka pada RKPD Perubahan 2019 sebesar 2,70 persen masih berpeluang terealisasi,”Untuk gini rasio berdasarkan capaian 2018 dan trend menurun gini rasio September 2018 sampai Maret 2019 maka targetnya pada RKPD perubahan ditetapkan 0,3800 atau turun 0,0040 poin dibandingkan tahun sebelumnya,” paparnya.
Untuk trend tingkat kemiskinan yang cenderung menurun sampai triwulan II 2019, kata Gubernur Enembe, maka pada target RKPD perubahan 2019 tingkat kemiskinan ditetapkan 27,45 persen menurun 1,9 persen dari tahun sebelumnya.“Untuk trend perkembangan IPM yang menunjukkan peningkatan signifikan sepanjang 2013 – 2018 rata-rata 0,76 poin, maka pada target RKPD Perubahan target IPM 2019 tidak mengalami perubahan yakni 60,15 poin atau meningkat 0,5 poin dibanding realisasi tahun sebelumnya,” jelas Gubernur Enembe.
Berdasarkan asumsi-asumsi dasar penyusunan RAPBD Perubahan TA. 2019 dan perioritas pembangunan serta fokus pelaksanaannya di tahun 2019, kata Gubernur Enembe, maka belanja tidak langsung meningkat 11,24 persen,“Sedangkan, belanja langsung meningkat 9,25 persen,” terangnya.
Untuk itu, Gubernur Enembe berharap hal itu menjadi bahan sidang paripurna DPRP terhadap RAPBD Perubahan TA. 2019 serta informasi bagi seluruh masyarakat Papua.
Sekedar diketahui Pembukaan Rapat Paripurna DPRP dihadiri oleh 55 Anggota DPRP sebagaimana disampaikan pembacaan Daftar Hadir Anggota Dewan oleh Sekretaris DPRP Dr.Juliana J Waromi,SE.,M.Si, Pangdam XVII Cenderawasih, Ketua Pengadilan Tinggi Papua, Kepala Kejaksaan Tinggi Papua, Forkompinda Provinsi Papua, Sekda Provinsi Papua dan para pejabat dilingkungan Pemerintah Provinsi Papua. (AW/Tim Humas DPRP)