Timika – Panitia Khusus Kemanusiaan DPRP terus bekerja pasca pembentukkan pada 4 Maret 2020. Jika sebelumnya Pansus Kemanusiaan DPRP melakukan kunjungan kerja ke Wamena dan bertemu dengan pengungsi dari Kabupaten Nduga, maka pada Kamis, (19/03/2020) Pansus Kemanusiaan DPRP berkunjung ke Timika dan melakukan pertemuan dengan perwakilan warga dari empat kampung di Distrik Tembagapura, masing – masing kampung Banti 1, Banti 2, Opitawak dan Kimbeli.
Dalam pertemuan yang berlangsung di hotel Grand Mozza Timika ini terungkap bahwa ribuan warga dari empat kampung di distrik Tembagapura secara sukarela memilih turun ke kota Timika lantaran tidak ingin menjadi korban akibat adanya konflik bersenjata di Distrik Tembagapura. Hal itu disampaikan Fikaris Yanes Natkime, dari Gereja Kingmi di Tanah Papua usai bertemu dengan Panitia Khusus (Pansus) Kemanusiaan DPR Papua di Hotel Grand Mozza Timika, Kamis, 19 Maret 2020.
“Ya, saya sudah sampaikan hal ini kepada Pansus Kemanusiaan DPR Papua dalam pertemuan tadi,” kata Fikaris Yanes Natkime, Pekerja di Gereja Kingmi di Tanah Papua di Tembagapura.
Yanes Natkime mengatakan masyarakat dari empat kampung itu, sementara semua ada di Timika. Mereka berasal dari empat Kampung di Tembagapura, diantaranya Banti 1, Banti 2, Opitawak dan Kimbeli. Mereka semua sudah turun satu minggu ini di Kota Timika,“Mereka turun bukan mengungsi, tapi mereka turun itu disebut evakuasi sementara waktu. Apabila kondisi atau real yang ada di Banti seperti biasa, maka mereka akan kembali ke kampung mereka untuk menjalankan aktivitas seperti biasa,” jelasnya.
Menurutnya, mereka memilih turun daripada menjadi korban atas kejadian di atas. “Jadi, itu keinginan dari lubuk hati masyarakat. Jangan sampai terjadi TNPN/OPM dan TNI – Polri, jangan sampai mereka terjepit di dalam dan menjadi korban. Lebih baik mereka mengambil inisiatif sendiri turun ke Timika,” tandasnya.
Bahkan, pada Sabtu pekan kemarin, warga dari empat kampung di Tembagapura itu memang sudah potong babi dan menggelar pesta. Lalu mereka mengambil kesepakatan untuk menyelamatkan diri dan itu diajukan kepada Polsek Tembagapura, kemudian Polsek Tembagapura melakukan koordinasi dan mereka kemudian dikirim ke Timika.
Sekarang ini, ratusan warga dari empat kampung di Distrik Tembagapura itu, sudah berada di empat tempat yakni di Mile 32, Mile 66 Jalan Baru, Jalan Jeruk dan Kwamki Lama,“Masyarakat Kimbeli ada di Kwamki Lama, Masyarakat Banti 1 ada di Mile 66, Masyarakat Banti 2 ada di Mile 32 dan masyarakat Opitawak ada di Jalan Jeruk dan Junus,” ujarnya.
Ditanya soal pendidikan anak-anak mereka? Yanes mengakui, jika anak-anak sekolah itu sudah dua tahun lalu, pihaknya sudah menanganinya dan sebagian besar sudah dimasukkan ke beberapa SD negeri termasuk SD Negeri SP 2 depan pasar, sebagian dikirim ke asrama SP 4, sebagian dikirim ke tempat lain,“Jadi, soal pendidikan bagi anak-anak dari empat kampung itu, tidak ada masalah lagi,” katanya.
Terkait kesehatan masyarakat, lanjut Yanes, jika awalnya masyarakat hidup di tempat ketinggian atau hawa dingin, namun sekarang mereka tinggal di dataran rendah, sehingga hawanya cukup panas,“Jadi, saya tidak bisa mengatakan mereka sehat, tapi pasti malaria akan muncul. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan perlu memperhatikan mereka. Itu sesuai dengan empat titik tadi,” katanya.
Bahkan, pihaknya berharap Dinas Sosial Kabupaten Mimika memberikan bantuan bahan makanan kepada warga empat kampung yang memilih turun ke Timika tersebut, “Karena biasanya mereka diatas makan 2 kali, namun jika di Timika bisa tiga kali makan dalam sehari,” ungkapnya.
Diakui, Pemkab Mimika sudah menyalurkan bantuan terutama bama kepada warga empat kampung yang memilih untuk meninggalkan kampung mereka itu,“Bantuan bama dan babi, sudah saya bagi. Babi sudah saya potong dan mereka sudah makan. Ke depan, saya tidak tahu. Kalau pemerintah daerah punya hati, ke depan kami harap terus memberikan perhatian kepada mereka,” imbuhnya.
Pansus Kemanusiaan DPR Papua sempat bertemu dengan masyarakat dari empat kampung di Tembagapura yang memilih untuk turun ke Kota Timika untuk menghindari konflik yang terjadi diatas. Pertemuan itu dipimpin langsung Ketua Pansus Kemanusiaan DPR Papua, Feryana Wakerkwa, SIP didampingi anggota Pansus Kemanusiaan, Elly Wonda, Las Narigi, Ferdinando Bokowi, SH dan Elvis Tabuni, SE. Bahkan, Ketua Komisi I DPR Papua, Fernando AY Tinal yang juga anggota DPR Papua dari daerah pemilihan Mimika turut hadir dalam pertemuan ini. Dalam kesempatan ini juga Pansus Kemanusiaan DPR Papua juga telah menyerahkan bantuan sembako kepada warga tersebut, berupa 2 ton beras, mie instan, minyak goreng, gula dan kopi dan diterima langsung oleh Yanes Natkime. (AW/Tim Humas DPRP)