JAYAPURA, REPORTASEPAPUA.COM – Terkait meluapnya air Danau Sentani pasca banjir bandang yang melanda Kota Sentani Kabupaten Jayapura, yang mengakibatkan ribuan warga terpaksa kehilangan tempat tinggal dan harus mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, tampaknya mendapat perhatian serius dari DPR Papua
Hal ini terlihat, setelah Wakil Ketua I DPR Papua, Tan Wie Long bersama anggota Komisi I DPR Papua, Yonas Alfons Nussy dan Sekretaris DPR Papua, DR Juliana J Waromi, SE, M.Si meninjau sejumlah tempat yang terkena dampak meluapnya Danau Sentani, kini Wakil Ketua I DPR Papua, Edoardus Kaize bersama sejumlah anggota DPR Papua, diantaranya Tan Wie Long, Yonas Alfons Nussy dan Boy Markus Dawir meninjau pembuangan air Danau Sentani di Yokiwa, Minggu (24/3/19) siang.
Wakil Ketua I DPR Papua, Edoardus Kaize bersama rombongan sempat mengelilingi Danau Sentani dengan menggunakan speed boat dari muara pembuangan air Danau Sentani di Kampung Yokiwa, untuk melihat secara langsung kondisi warga dan perumahan yang terendam air meluapnya Danau Sentani.
“Kami atas nama lembaga DPR Papua menyampaikan rasa duka dan prihatin atas kejadian banjir bandang dan meluapnya Danau Sentani yang sudah memakan banyak korban jiwa dan harta,” kata Wakil Ketua I DPR Papua, Edoardus Kaize usai meninjau sejumlah lokasi.
Untuk itu, pihaknya meninjau langsung di Kampung Yokiwa yang merupakan satu-satunya pembuangan air Danau Sentani ke laut melalui Sungai Muaratami, yang ternyata masih banyak rumah warga terendam dan air belum juga surut.
Setelah meninjau sejumlah tempat, lanjut Edoardus Kaize, DPR Papua akan melakukan pertemuan dengan instansi terkait langkah-langkah yang akan diambil untuk penanganan pasca banjir bandang dan meluapnya Danau Sentani.
“Secepatnya kita akan panggil Dinas PU, Balai Wilayah Sungai dan instansi terkait untuk mengambil langkah-langkah secepatnya. Karena, kalau dibiarkan begini, tidak bisa. Karena akan menambah kerugian masyarakat,” ujar Edo Kaize.
Bahkan, kata Legislator PDI Perjuangan ini, pihaknya juga akan mengundang Pemkab Keerom dan Pemkot dan Pemkab Jayapura untuk turut mencari solusi terkait penanganan pasca banjir bandang dan meluapnya Danau Sentani.
Sementara itu, Kepala Kampung Yokiwa, Barnabas Awoitauw mengapresiasi kunjungan DPR Papua ke Kampung Yokiwa, yang terletak di atas kali pembuangan air Danau Sentani, yang biasa disebut Nafas Danau Sentani.
Ia mengakui dalam sejarah baru pertama kali air Danau Sentani meluap hingga merendam ribuan rumah warga di tepi Danau Sentani.
“Sampai usia saya 67 tahun ini, saya belum pernah melihat meluapnya Danau Sentani seperti ini. Ini baru pertama ini,” ungkapnya.
Untuk itu, ia menyerahkan penanganan pasca bencana ini kepada DPR Papua bersama instansi terkait Pemprov Papua, Pemkot dan Pemkab Jayapura.
Namun ia berharap segera dilakukan pertemuan bersama masyarakat termasuk melibatkan ondoafi yang mendiami Danau Sentani untuk menolong masyarakat.
“Menurut saya, harus ada cadangan atau saluran air pembuangan air Danau Sentani. Tapi, nanti dibuat dari sebelah. Bukan dari sini Yokiwa, karena akan kena sampai ke Arso III dan IV. Pemerintah banyak uang, bisa garap satu terowongan atau saluran air untuk pembuangan air Danau Sentani sampai di Kali, kalau air naik bisa keluarkan air, sehingga bisa buka tutup,” paparnya.
Hanya saja, jika pembuangan air Danau Sentani ini melalui Kampung Yokiwa dikeruk lagi, Barnabas Awoitauw mengaku tak sependapat, karena sudah alami.(TIARA)