Jayapura, dpr-papua.go.id – Puluhan Perwakilan Masyarakat dan Mahasiswa Kabupaten Intan Jaya Kembali mendatangi DPR Papua pada Jumat,(27/10/2021) dan diterima oleh Anggota Komisi I DPR Papua. Kedatangan mereka untuk menolak rencana Eksploitasi Gunung Emas Blok Wabu Intan Jaya yang berjarak sekitar 40 Km sebelah utara dari Grassberg yang dikelola PT.Freeport Indonesia. Dalam pertemuan tersebut, Ketua Ikatan Mahasiswa Intan Jaya di Kota Studi Jayapura Yanuarius Weya menegaskan bahwa mahasiswa tidak tinggal diam terhadap rencana ekploitasi gunung emas Blok Wabu yang ada di Intan Jaya,“Intinya aspirasi kami adalah menolak ekploitasi di Blok Wabu, karena kami tahu jika Blok Wabu akan masuk berarti manusia Intan Jaya akan habis, kami sudah cukup belajar banyak dari PT Freeport,” tegas Yanuarius usai bertemu dengan Komisi I DPR Papua. Apalagi, kata Yanuarius, dari berbagai pengalaman termausk perjanjian eksplorasi tambang termasuk rencana pengelolaan Blok Wabu, termasuk dari Mind ID yang semua sebagian besar pemegang sahamnya adalah diduga melibatkan para jenderal, yang berujung konflik hingga terakhir ada dua anak yang ditembak.Yanuarius mengungkapkan sejak adanya rencana eksploitasi Blok Wabu di Intan Jaya dan adanya penandatanganan ijin dari gubernur, sampai saat ini sudah ada 32 kasus yang terjadi, “Sejak adanya penembakan terhadap tiga tukang ojek sampai saat ini baik korbannya masyarakat sipil, TNI dan Polri termasuk OPM, semua kita gabung ada 32 kasus. Ini masalah yang sangat serius,” ungkapnya.
Untuk itu, Yanuarius meminta agar masalah atau konflik yang terjadi sejak adanya rencana ekploitasi Blok Wabu di Intan Jaya tersebut agar dihentikan,“Yang paling utama, hentikan ekspolitasi Blok Wabu. Jika dihentikan, otomatis kita minta militer non organik kita minta ditarik dari Intan Jaya, agar rakyat di Intan Jaya merasa aman dan kembali hidup normal, tidak boleh membuat trauma mereka,” Tutupnya.
Sementara itu salah satu Tokoh Masyarakat Intan Jaya Bartolomius Mirip berharap setelah DPR Papua menerima aspirasi ini, pihak DPR Papua dapat mengambil langkah untuk menindaklanjuti aspirasi masyarakat Intan Jaya terkait penolakan masyarakat terhadap rencana eksploitasi Blok Wabu,“Kami juga akan bertemu Majelis Rakyat Papua (MRP) dan Sekda Papua. Kami minta DPR Papua memfasilitasi kami. Juga ke DPR RI, karena di sana ada juga perwakilan rakyat dari Papua. Mari kita bersatu dan tidak boleh tinggal diam terhadap masalah ini,” Pinta Mirip.
Menurut Mirip pihaknya ingin DPR Papua membentuk Panitia Khusus (Pansus) Blok Wabu demikian juga MRP, Pemprov Papua, Pemkab Intan Jaya dan DPRD Intan perlu membentuk Tim guna menyelesaikan permasalahan ini dengan cara yang terbaik untuk masyarakat Intan Jaya,” Kami minta Pimpinan DPRP memperhatikan aspirasi kami, dan kami minta DPRP bentuk Pansus untuk selesaikan persoalan Blok Wabu,” Tegas
Ketua Poksus DPRP Jhon NR Gobay mengatakan bahwa sebelumnya pada Rabu,(27/10/2021), Tokoh masyarakat Intan Jaya telah mendatangi Kelompok Khusus (Poksus) DPR Papua guna menyampaikan aspirasi sekaligus meminta Poksus DPRP untuk berkoordinasi dengan Pimpinan Komisi I DPRP untuk penyampaian aspirasi masyarakat Intan Jaya,” Untuk itu kami telah berkoordinasi dengan Pimpinan DPRP dan juga Komisi I DPRP melalui Anggota Komisi I DPRP Bapak Yonas Nusy untuk menerima Perwakilan Masyarakat dan Mahasiswa Intan Jaya pada hari ini,” Tegas Gobay
Dikatakan Gobay, berdasar hasil koordinasi tersebut maka pada hari ini Jumat, (29/10/2021) Pimpinan dan Anggota Komisi I DPRP telah menerima perwakilan Masyarakat dan Mahasiswa Intan Jaya,”Tadi sekitar 30 orang perwakilan masyarakat dan mahasiswa telah dipertemukan dengan Pimpinan dan Anggota Komisi I DPRP sekaligus aspirasi masyarakat Intan Jaya sudah diserahkan dan diterima oleh Komisi I DPRP, ” Beber Gobay
Lebih jauh dikatakan Gobay, sejumlah aspirasi yang disampaikan antara lain ; pertama, mendesak Pemerintah Pusat perlu menarik seluruh anggota keamanan TNI/POLRI yang diturunkan secara Non Organik di Intan Jaya. Kedua,Pemerintah segera melakukan moratorium perijinan Blok Wabu dan Ketiga,Pemerintah Pusat dan daerah harus mengutamakan keselamatan dan kedamaian di intan jaya dengan mengupayakan pelayanan sosial yang baik,” Aspirasi telah diterima oleh Komisi I DPRP, untuk itu kami di Poksus DPRP menyarankan kepada Pimpinan DPR Papua untuk segera mengundang semua pihak terkait untuk membicarakan situasi dan akar masalah di Intan Jaya sesuai tuntutan warga. Yang berikut, Pimpinan DPR Papua segera membentuk Panja Blok Wabu dan terakhir Pemprov Papua segera berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat antara lain Kementrian ESDM, Kementrian BUMN untuk moratorium ijin Blok wabu dan Kepada Panglima TNI dan Kapolri segara menarik pasukan non organik dari intan jaya,” Pinta Gobay
Sementara itu Anggota Komisi I DPRP Yonas A Nusy mengatakan bahwa Komisi I DPRP telah menerima aspirasi masyarakat Intan Jaya yang saat ini tengah menginginkan agar situasi dan kondisi kehidupan masyarakat Intan Jaya segera dipulihkan,” Kondisi masyarakat hari ini mereka butuh hidup tenang seperti sedikala, itu sebabnya mereka minta agar kegiatan ekspolarasi Blok Wabu Intan Jaya segera dihentikan atau tidak lanjutkan,” Ujarnya. Selain itu, bahwa untuk mewujudkan apa yang menjadi aspirasi masyarakat Intan Jaya kata Nusy perlu dilakukan konsolidasi menyelurih dengan melibatkan semua pihak,” Komisi I berpandangan bahwa untuk menuntaskan persoalan Intan Jaya perlu ada konsolidasi yang melibatkan pemerintah daerah dan pemerintah pusat,TNI/Polri bahkan semua pihaknya termasuk OPM/TPN-PB),” Kami minta Pimpinan DPRP harus pro aktif membangun komunikasi dan konsolidasi semua ini dengan semua pihak baik dengan Pemerintah Provinsi Papua maupun dengan Pemerintah Pusat sehingga persoalan Intan Jaya dapat segera dituntaskan,” Tutupnya
Tak jauh berbede dengan Anggota Komisi I DPRP Yonas A Nusy, Anggota Komisi I DPR Papua, Laurenzus Kadepa mengatakan bahwa Komisi I DPR Papua telah menerima aspirasi masyarakat dan mahasiswa yang menolak rencana ekploitasi terhadap gunung emas Blok Wabu di Intan Jaya,“Masyarakat Intan Jaya terdiri dari mahasiswa, intelektual dan tokoh masyarakat dan perempuan datang mengantar aspirasi terkait konflik bersenjata di Intan Jaya, terakhir kami dengar ada dua balita ikut menjadi korban, yang satu meninggal dunia yang satu masih dirawat,” katanya. “Aspirasi kami sudah terima atas nama DPR Papua melalui Komisi I dan hal-hal yang menjadi rekomendasi untuk DPR Papua tetap kami akan tindaklanjuti,” sambungnya. Selain itu, dalam aspirasi itu, juga ada rekomendasi – rekomendasi yang ditujukan ke Pemprov Papua dan MRP akan tetap dikoordinasikan dan menyamakan persepsi untuk meminta pemerintah pusat agar rencana ekploitasi Blok Wabu yang saat ini ramai, agar dipertimbangkan kembali dan jika bisa dicabut demi kemanusiaan sesuai aspirasi dari masyarakat Intan Jaya.“Intinya mau saya kita harus samakan persepsi melihat krisis kemanusiaan di Intan Jaya yang saat ini korbannya lebih banyak rakyat sipil dari pada kedua kelompok bersenjata dengan kedua slogan yakni NKRI Harga Mati dan Papua Merdeka Harga Mati,” imbuhnya.
Sekedar diketahui Anggota DPRP yang menerima aspirasi Perwakilan Masyarakat dan Mahasiswa Intan Jaya : Anggota Komisi I Laurenzus Kadepa, Yonas Nusy, Nioluen Kotouki, Las Nerigi,Elvis Tabuni, Ketua Poksus DPRP John NR Gobay dan Anggota Komisi IV DPRP Yotam Bilasi.(AW/Tim Humas DPRP)