Jayapura, – Akibat dari demonstrasi rusuh di Kota Wamena Kabupaten Jayawijaya yang terjadi pada 23 September 2019, tentunya banyak warga mengalami ketakutan yang mendalam hingga trauma.
Untuk itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Papua, Ribka Haluk akan memberikan pendampingan pemulihan trauma (trauma healing) kepada warga Wamena, Kabupaten Jayawijaya yang mengalami trauma pasca-demonstrasi rusuh, beberapa hari lalu di wilayah itu.
“Iya, kami trauma healing itu memang ada tenaga sih, cuman itu kami masih kerjasama dengan kementerian, karena saat ini Penerbangan kesana itu juga susah. Kita mau kesana saja sudah susah setengahmati. Makanan saja kami kirim dari sini. Masyarakat sudah tidak ada yang jual-jual lagi,” kata Ribka Haluk kepada Wartawan saat ia bersama rombongan DPR Papua mengunjungi Warga Wamena yang mengungsi di Aula Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Silas Papare, Sentani Kabupaten Jayapura, akhir pekan kemarin.
Tapi kata Ribka Haluk, sejak awal Dinas Sosial Provinsi Papua telah menurunkan tim ke Wamena, dan melaporkan kondisi di wilayah itu kepada Kementerian Sosial. Namun hingga kini pihak kementerian belum menurunkan tim.
“Ini karena situasi secara nasional juga begitu. Tapi kalau kami di sini sudah bekerja sesuai perintah dari gubernur,” ujar Ribka.
Dijelaskannya, dalam penanganan warga Wamena yang mengungsi, berbagai dinas memiliki tugas masing-masing. Dinas Sosial bertanggung jawab terhadap kebutuhan makanan para pengungsi dan Dinas Kesehatan menangani terkait kebutuhan obat-obatan.
Ribka Haluk menambahkan, di Wamena pihaknya juga sudah membuat dapur umum untuk warga yang mengungsi di berbagai lokasi. Ada di Polres, Kodim, di gereja dan paguyuban-paguyuban, ada di Masjid.
“Tapi ada juga yang minta bahan mentah sehingga kami kasi bahan mentah dan mereka masak sendiri,” ucapnya. (TIARA)