“Pembangunan Fisik Gedung DPR Papua Capai 90 Persen”
Jayapura, – Tinggal sebulan, tepatnya bulan Juni mendatang, Gedung baru DPR Papua bakal diresmikan oleh Gubernur Papua, Lukas Enembe.
Pasalnya, pembangunan fisik gedung baru DPR Papua sudah mencapai 90 persen. Meskipun proses pekerjaan masih 10 persen menyisahkan finishing dan interior.
Ketua DPR Papua, DR. Yunus Wonda, SH., MH mengatakan, tinggal finishing yang kini sedang dikerjakan mulai dari lantai 14 hingga lantai satu, dan saat ini tinggal melengkapi interiornya. Sehingga di targetkan pada Juni mendatang gedung sudah diresmikan oleh Gubernur Papua.
“Dari awal pembangunan hingga selesai, gedung ini dibangun dengan APBD provinsi senilai sekitar Rp 240 miliar. Tidak ada penambahan lagi, tetap sesuai penganggaran awal yang diajukan,” kata Wonda kepada Wartawan, Kamis (9/5/19).
Kecuali parkiran lanjut Yunus Wonda, itu anggarannya sendiri karena dianggarkan sekitar Rp 25 miliar. Namun diharapkan parkirannya sudah selesai tahun ini.
Sebab nantinya parkiran dua lantai setiap lantai bisa menampung 300-400 kendaraan roda empat.
Bahkan nantinya parkiran itu juga dapat digunakan ketika ada kegiatan-kegiatan di wilayah kota, karena selama ini ketika ada kegiatan di tengah kota kesulitan untuk lahan parkir sehingga menyebabkan kemacetan. Parkiran ini juga bisa dimanfaatkan untuk PON.
“Jadi nanti semua anggota dewan punya ruang kerja masing-masing. Selama inikan mereka kerja dalam satu ruangan. Dengan adanya ruang kerja setiap anggota DPR Papua kami harap kinerjanya semakin maksimal. Karena setiap lantai ada Sembilan hingga 10 ruang kerja,” jelasnya.
Perlu diketahui, bahwa pembangunan gedung 14 lantai ini sebenarnya didesain oleh anggota DPR Papua periode 2004. Namun ketika itu, memang ada banyak pro kontra, sehingga belum dapat diwujudkan pada periode itu, dan kini baru dapat dibangun.
Hanya saja tandas Politisi Partai Demokrat itu, ruangan ini bukan untuk pribadi anggota DPR Papua tapi juga untuk anggota DPR Papua pada periode mendatang.
Legislator Papua ini pun mengakui, pada peletakan batu pertama saat itu memang masih ada pro kontra. Bahkan ada yang mengatakan kenapa mesti dibangun padahal masyarakat masih menderita.
“Tapi itu harus diwujudkan agar pemerintah pusat lihat ada pembangunan di Papua dengan dana besar ke Papua. Ini akan menjadi ikon Papua, apalagi letaknya tepat berada di jantung Kota Jayapura, sehingga ini harus diwujudkan,” tandasnya.
Menurutnya, pro kontra itu hal yang biasa, tapi bagaimana komitmen kita untuk membangun.
“Jadi terimakasih pada senior-senior kami pada 2004 yang sudah mendesain ini dan kami hanya wujudkan itu,” ucapnya.
Mantan Pilot ini mengungkapkan, jika selama ini memang ada pihak yang mengatakan kenapa diresmikan harus menunggu anggota DPR Papua yang baru.
Namun kata Yunus Wonda, ini bukan persoalan DPR lama dan baru, tapi bagaimana pihaknya bisa kerja maksimal. Jadi kalau sudah selesai ya harus diresmikan.
“Apalagi gedung ini bisa menampung hingga 70-an anggota DPR Papua. Kini anggota dewan ada 69 termasuk 14 kursi. Jadi kedepannya, kami berharap ada penambahan jumlah anggota DPR Papua, karena gedung ini masih bisa menampung mereka,” terangnga. (TIARA)