Jayapura, – Anggota DPR Papua, Yonas Alfon Nussy mengatakan, dalam kunjunga kerjanya, baru-baru ini di Kabupaten Kepulauan Yapen, ia juga telah menyempatkan diri untuk melihat beberapa kegiatan ibu-ibu yang tergabung dalam organisasi Persit yang dipimpim langsung oleh Ketua Persit Kartika Candra Kirana (KCK) Cabang XXII Kodim 1709/Yapen Waropen (Yawa), Ny. Ratna Catur Hastuti, S.Si, MBA.
Yonas Nussy mengungkapkan, ibu-ibu yang tergabung dalam organisasi Persit KCK Cabang XXII Kodim 1709/Yawa ini, ternyata mempunyai komunitas atau kelompok belajar. Dan salah satu upaya yang dilakukan saat mengisi waktu kosong adalah mengajak anak-anak di kampung Serui Laut, distrik Yapen Selatan, Kabupaten Kepulauan Yapen untuk gemar belajar dan membaca.
“Dibawa asuhan Ketua Persit KCK Cabang XXII Kodim 1709/Yawa, Ny. Ratna Catur Hastuti, ibu-ibu yang tergabung dalam organisasi Persit telah memberikan pelajaran ekstra kepada anak-anak. Jadi ada yang belajar Mate-matika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan pelajaran-pelajaran yang dianggap bisa memampukan anak ini agar cepat bangkit,” kata Yonas Nussy kepada Pasific Pos di ruang kerjanya, Selasa (9/4/19).
Menurutnya, ini sebuah hal yang sangat baik, dan harus didukung penuh. Apalagi dalam kelompok belajar ini anak-anak cukup kreatif didalam mengikuti les atau pelajaran tambahan di luar jam sekolah yang dilakukan oleh kelompok ibu-ibu Persit KCK Kodim 1709.
Dilain sisi lanjut Nussy, mereka juga melakukan bagaimana supaya para ibu-ibu rumah tangga ini mempunyai kesibukan yang berarti dengan membuat beberapa prodak Papua dari buah durian yang diolah menjadi Pancake Durian Serui.
“Ini bisa menjadi sebuah oleh-oleh ketika berkunjung ke Kepulauan Yapen dan Waropen, rasanya lezat dan begizi.
Bahkan kata Nussy, mereka berharap agar panganan atau cemilan dari buah durian ini juga bisa masuk ke pasar atau pun di Supermarket.
“Artinya, prodak yang dilakukan ini sudah cukup baik karena rasa dari Pancuke Durian ini rasanya juga sangat lezat dan bergizi, apalagi kemasannya sangat rapih, bersih dan aman,” ujarnya.
Apalagi, Pancake Durian Serui ini sendiri sudah ada pesanan dari beberapa daerah, dengan pesan sistim online.
“Ini kita lihat sebagai bagian dari sebuah lompatan kreatif dari ibu-ibu Persit untuk mendorong masyarakat petani yang punya kebun buah durian ini tambah semangat lagi. Ketika duriannya tidak laku di pasar, maka dia bisa jual ke kelompok usaha ini untuk mereka olah menjadi sebuah Pancake Durian atau prodak yang lebih baik lagi, sehingga tidak terbuang,” ujar Nussy.
Menurutnya, ini sebuah langkah maju dan ini perlu kita lihat sebagai bagian dari kegiatan aktivitas usaha kemandirian. Selain itu, juga ada stik dari tepung rumput laut yang cukup kenyal dan gurih.
Bahkan, kemasannya itu sudah cukup bagus dan sudah bisa masuk di pasaran, dalam arti prodak ini juga bisa masuk di beberapa Supermarket atau Swalayan dan juga Mall.
“Standar ukuran harganya cukup murah dan terjangkau, tidak memberatkan bagi masyarakat khususnya masyarakat ekonomi bawah. Cemilan durian ini sangat baik karena akan menjadi teman di kala kita sedang melakukan aktivitas kerja atau lagi santai di pantai,” imbuhnya.
Kata Nussy, selain sarana menyalurkan bakat, kegiatan ini juga dapat menjadi tambahan pemasukan ekonomi keluarga.
Untuk itu kata Yonas Nussy, DPR Papua tetap mengawal dalam membantu pemerintah untuk mendorong kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang cukup kreatif ini, sehingga ada terbangun rasa percaya bahwa kita sudah mengarahkan masyarakat yang punya kreatif produksi yang sangat tinggi dalam rangka memberikan penghasilan bagi masyarakat setempat. Dan ini jawaban terhadap, apa yang di dengungkan oleh bapak gubernur dan wakil gubernur untuk bangkit, mandiri dan sejahtera.
“Kita bisa lihat dengan harapan besar untuk segera dilakukan louncing prodak makanan ciri khas Papua, itu akan menjadi sebuah aikon perubahan dalam bertindak dan berfikir masyarakat Papua untuk bangkit, mandiri dan sejahtera sesuai dengan visi misi bapak gubernur dan wakil gubernur,” tandas Yonas Nussy.
Bahkan beber Nussy, semua prodak dari seluruh kabupaten itu telah di satukan, dan kita kondisikan untuk lounching sebagai prodak masyarakat Papua. Nanti ketika sudah di loncing kita akan mendapatkan penawaran-penawaran sesuai dengan permintaan pasar.
“Jadi dengan potensi pasar yang ada, nanti mereka menanyakan ini di produksi dimana, sehingga ini nanti kita akan kembalikan ke daerahnya, untuk nanti bisa di pasarkan secara langsung,” jelasnya.
Terkait hal itu, Yonas Nussy menambahkan, DPR Papua akan mengunci dengan regulasi daerah yang DPR sudah tetapkan yang disebut Pangan Lokal. Tetapi juga kita akan tetap memberikan penguatan terhadap pemerintah sehingga mandat rakyat ini dia bisa dapat masuk pasar karena kita akan bersaing dalam setiap produksi yang kita lakukan ini, jangan sampai kita kalah saing, dengan daerah-deelrah lain.
“Itulah yang kami lakukan dalam Kunker Namun yang kami unggulkan disini seperti menghimbaukan kepada masyarakat bahwa ini lho hasik prodak kita. Jadi kita harus belajar mencintai hasik kerja kita sendiri dan mampu membeli prodak kita sendiri,” pungkasnya. (TIARA)