Jayapura – Menindaklanjuti hasil Rapat Kerja dan Hasil Kunjungan Kerja/Monitoring Panja Komisi – Komisi DPRP terkait persiapan PON XX Tahun 2020 maka pada Selasa, (25/02/2020), DPRP menggelar Rapat Badan Musyawarah (BANMUS).
Rapat BANMUS yang dipimpin oleh Ketua DPRP Jhony Banua Rouw ini selain membahas hasil Rapat Kerja dan Kunjungan Kerja/Monitoring Panja Komisi – Komisi DPRP ke sejumlah daerah klaster penyelenggaran PON XX 2020 juga membahas sinkronisasi Kalender Kerja DPRP, ” Berdasarkan Laporan hasil kerja Panja Komisi – Komisi DPRP terkait persiapan PON XX 2020, kami melihat ternyata persiapan PON belum maksimal, dimana ada sekian banyak venue PON yang belum selesai, kami juga melihat ada miskomunikasi antara PB PON dan Sub PB PON. Bahkan ada informasi yang di Sub PB PON belum tahu dengan benar terkait PON, ” Tegas Banua kepada Humas DPRP usai memimpin Rapat BANMUS dengan Panja Komisi-Komisi di Ruang Badan Anggaran DPR Papua, Selasa (25/2/20), malam.
Dikatakan Jhony Banua bahwa berdasarkan laporan Panja Komisi – Komisi DPRP yang melakukan kunjungan kerja/monitoring ke lapangan untuk melihat sejauhmana kesiapan PON XX 2020 mulai dari kesiapan ekonomi, akomodasu,transportasi hingga infrastruktur, ternyata khusus infrastruktur terdapat sejumlah venue Cabor PON XX 2020 yang belum selesai dikerjakan serta anggarannya belum dianggarkan, “Khusus untuk infrastruktur venue, ternyata kurang lebih ada 4 cabor yang belum memiliki venue. Masing-masing Gantole, Layar, Paralayang, serta GOR Waringin. Ini belum ada anggarannya. Sementara ini kan sudah mau dipakai,” Ungkapnya, Oleh karena itu, lanjut Jhony Banua Rouw yang akrab di sapa JBR, pihaknya akan mensiasati agar bisa menyiapkan anggarannya untuk menyelesaikan masalah-maslah yang ada saat ini, “Karena kalau tidak ada, mereka tidak bisa bertanding. Daerah lain sudah menyiapkan atlitnya, kalau tidak dipertandingkan mungkin kita Papua akan dituntut oleh daerah-daerah lain,” ucapnya.
Selain infrastruktur venue ungkap Politisi Partai Nasdem Papua ini, pihaknya juga melihat ternyata dari sisi transportasi dan juga infrastruktur penunjang masih banyak yang kurang, “Tetapi dalam rapat tadi saya sudah sampaikan kepada Komisi V, Komisi III dan Komisi IV untuk mengkaji itu semua, apakah kita akan bawa menjadi Pansus atau Panja atau masuk dibanggar, itu nanti kita putuskan di rapat Bamus berikutnya. Jadi semua hasil rapat dan temuan dilapangan di kaji dulu masing-masing, soalnya ini kan masalah yang sangat didesak penyelesainnya dan juga masih kekurangan anggaran untuk penyelenggaranya dalam hal ini PB PON, sehingga ini harus kita bicarakan,” ujar JBR.
Selain itu, Panja Komisi – Komisi DPR Papua juga menemukan jika kerja-kerja KONI Papua dalam mensukseskan PON XX 2020 belum maksimal karena masih ditemukan banyak masalah. Namun Komisi V DPR Papua akan mengklarifikasi hal tersebut, “Pada prinsipnya, kita ingin agar PON ini dapat berjalan dengan baik. Sukses penyelenggara tetapi juga sukses prestasinya. Itu yang paling penting. Jadi memang masih banyak peralatan yang kurang, dan juga suport yang harus diberikan oleh KONI, itu kami temukan juga belum maksimal, sehingga kami DPR akan terus mengecek dan mendorong itu supaya mempercepat kelengkapan-kelengkapannya, karena waktu pelaksanaan sudah semakin dekat,”beberapa. Bahkan, ungkap JBR, pihaknya menilai antara KONI Papua dan PB PON belum singkron. Padahal diketahui kedua institusi ini adalah penanggungjawab PON XX 20202 yang tidak bisa dipisahkan. Karena prestasi bisa bagus kalau ditunjang oleh penyelenggara,“Apalagi ada cabang-cabang olahraga yang harus coba tes venuenya, itu juga harus masuk tapi kami lihat itu belum dijadwalkan dan belum dianggarkan. Juga nomor-nomor unggulan kita itu juga belum masuk. Jadi kami lihat antara KONI Papua dengan PB PON belum singkron, masih mis diantara mereka. Kami pikir ini harus diselesaikan sebelum pelaksanaan PON supaya kita bisa sukses,”Pungkasnya (Anderson/Tim Humas DPRP).