Jayapura, Anggota DPR Papua, Natan Pahabol dari daerah pemilihan (Dapil) Kabupaten diantaranya Yahukimo menyayangkan kondisi pendidikan di Dekai, Yahukimo yang sudah dua bulan tak ada proses belajar mengajar. Menurut Politisi Partai Gerindra itu, tak adanya proses belajar mengajar mulai dari PAUD, SD, SMP dan SMA di Yahukimo ia menduga hal serupa terjadi di berbagai daerah di Papua yang pernah melakukan aksi demo.
“Saya sangat prihatin atas kondisi ini. Dua minggu saja kami rasa merugikan siswa dan kami sedih. Apalagi ini sampai dua bulan. Kami sayangkan masalah ini,” kata Natan, akhir pekan kemarin. Apalagi lanjutnya, proses pendidikan TK, Paud, SD, SMP ada pada bupati. Sehingga pemerintah daerah setempat mesti segera mengembalikan aktivits belajar mengajar dari kota sampai kampung.
Selain itu, kata Natan, pihak gereja juga mesti melakukan pastoral kepada warga jemaat agar anak-anak kembali bersekolah dan memastikan pendidikan itu penting. “Para kepala suku, tokoh adat, tokoh masyarakat, pemuda dan lainnya mesti mensosialisasikan dan pastikan Yahukimo aman dan damai. Kami harap dalam waktu dekat kondisi pendidikan di Yahukimo kembali seperti semula,” ucapnya.
Dikatakan, sebenarnya saat pihaknya ke Yahukimo beberapa waktu lalu tak ada masalah. Akan tetapi siapa aktornya di balik berbagai isu di masyarakat sehingga masyarakat takut dibuatnya. “Jadi aktornya yang harus di cari dan mesti diusut hingga tuntas karena dia sudah menyebarkan isu, hingga membuat masyarakat jadi ketakutan,” tandas Natan Pahabol.
Selain itu, kata Natan, Dinas P dan P Provinsi juga mesti segera turunkan tim monitoring ke beberapa kabupaten dan mencari tahu apa yang menyebabkan pendidikan di berbagai daerah itu tidak berjalan. “Saya menduga ada aktor memainkan agar pendidkan lumpuh. Mulai dari perguruan tinggi, SMA, SMP, hingga SD. Mahasiswa semua pulang, siswa-siswa juga pada pulang ke kampungnya, padahal Yahukimo aman-aman saja. Tak ada masalah,” pungkasnya. (HUMAS DPRP)