JAYAPURA, REPORTASEPAPUA.COM – Ketua Forum Komuniskasi Umat Beragama (FKUB) Papua, Lipius Biniluk memberikan apresiasi kepada Kapolda Papua Irjen Pol Drs Martuani Sormin yang sudah mengambil sikap tegas dalam menagani kasus pengrusakan dan kekerasan terhadap salah satu warga di Koya Barat, Distrik Muara Tami yang dilakukan oleh Pengikut Jafar Umar Talib (JUT),hingga membuat keresahan bagi masyarakat setempat dan khusus masyarakat yang ada di Provinsi Papua.
Menurutnya, kasus semacam ini banyak anggota TNI/Polri menghadapi masalah seperti ini dengan ketakutan. Akibat dari ketakutan itu, bisa korbankan nama baik bangsa di mata internasional.
“Kenapa? karena oknum-oknum itu seolah-olah melindungi Radikalisme dan terorisme. Tetapi pihak Polda Papua dalam pengamanan masalah ini dengan tegas dan pihak Polda mengeleminir (memilah-milah) mana isu Agama dan mana isu kriminalis, sehingga akhirnya masalah ini aman, ” kata Lipius Biniluk kepada wartawan.
Sebab lanjut Biniluk, ini sudah kriminal dan ini merupakan pelanggaran, sehingga Polda Papua bertindak tegas dan akhirnya kan aman. Tetapi kalau pihak Polda Papua ketakutan karena ada unsur agama dan lain-lain, maka akan terjadi konflik besar.
“Jadi kami dari FKUB perlu memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Kapolda Papua yang sudah mengambil tindakan tegas atas kasus ini,” tegasnya.
Dikatakan, jika Polda Papua tidak ambil tindakan tegas, maka saya tidak tahu apa yang akan terjadi, karena ketakutan oknum-oknum pejabat negara dalam arti TNI, Polri atau pemerintah.
“Karena mereka takut kalau ada hubungannya dengan agama. Tapi pihak Polda tidak karena Polda mengamankan demi keutuhan kedamaian bangsa dan negara,” ucapnya.
Apalagi kata Lipius Biniluk, dalam waktu dekat kita diperhadapkan dengan agenda besar, yakni Pilpres dan Pileg, sehingga kedamaian diatas tanah ini betul-betul harus dijaga.
Biniluk menambahkan, gerakan aksi damai yang dilakukan oleh Dedominasi Gereja kemarin dan Persatuan Umat Muslim Papua pada hari ini bertujuan untuk menjaga intoleransi umat beragama di tanah Papua.
“Kami umat beragama ditanah Papua sudah berkomitmen untuk mengeluarkan JUT dan pengikutnya dari tanah Papua dan menjaga tanah ini sebagai tanah yang di berkati,” pungkasnya. (tiara)