Keerom, dpr_papua.go.id – Guna menjaring aspirasi masyarakat maka Fraksi Demokrat DPR Papua melakukan Hearing/Dialog bersama Masyarakat Kampung Gudang Garam, Arso IV, Distrik Skanto Keerom, Jumat, (10/12/2021). Dalam kegiatan Hearig/Dialog Fraksi Demokrat bersama Masyarakat Gudang Garam Arso, Kepala Kampung Gudang Garam Deku Enumbi memberikan apresiasi kunjungan kepada Pimpinan dan Anggpota Fraksi Demokrat DPRP yang telah melakukan kunjungan ke kampung Gudang Garam,” Kami sangat mengapresiasi kunjungan DPRP hari ini hal ini mengingat tidak pernah ada Anggota DPR Papua yang berkunjungan ke kampung ini. Kami berharap kunjungan ini akan menjadi perhatian dari DPR Papua untuk terus melakukan komunikasi guna menjaring aspirasi dari masyarakat,” Tegas Kepala Kampung Gudang Garam Deku Enumbi
Dalam Hearing/Dialog bersama masyarakat, Tokoh Masyarakat Gudang Garam Anes Kogoya menyampaikan beberapa aspirasi terkait permohonan pembangunan gedung gereja dan rumah layak huni bagi warga masyarakat,“Kami minta pemerintah sekiranya dapat memberikan bantuan bagi pembangunan gereja dan rumah layak huni bagi warga kampung Gudang Garam mengingat ada banyak rumah tak layak huni. Kami butuh bantuan itu,” katanya.
Sementara itu salah satu Tokoh Perempuan Yelina Wonda menyampaikan aspirasi terkait persoalan Tanah Kampung Gudang Garam dan Pembangunan Infrastruktur Jalan Kampung,” Kami harap pemerintah daerah dapat membantu pembebasan tanah dan juga membangun jalan,itu permintaan kami jalan yang ada agar dibangun dan diperbaiki atau diaspal. Kampung lain sudah diaspal, kami harap diperbaiki dan diaspal,” Pintanya.
Sementara itu Ketua Fraksi Demokrat DPRP Mustakim HR mengatakan bahwa sebagai wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) I DPRP dirinya ingin mengetahui dan mendengar langsung kondisi dan apa saja persoalan yang dihadapi masyarakat Kampung Gudang Garam,” Kami ingin mendengar langsung persoalan apa yang semenatara di hadapi oleh masyarakat kampung Gudang Garam, itu sebabnya hari ini kami menggelar kegiatan Hearing/Dialog ini,” Tegasnya
Terkait sejumlah aspirasi yang disampaikan warga Kampung Gudang Garam seperti pembangunan Gedung Gereja, Politisi Partai Demokrat Papua ini meminta pimpinan gereja untuk menyampaikan permohonan bantuan dalam bentuk proposal yang ditujukan kepada pemerintah Provinsi Papua maupun Pemerintah Kabupaten Keerom,”Kewajiban kita menyampaikan aspirasi kepada pemerintah daerah khususnya OPD teknis. Untuk pembangunan gereja, sekiranya bisa diajukan dalam bentuk proposal dan memang harus diakui bahwa dalam tiga tahun terakhir ini, anggaran daerah lebih banyak difokuskan untuk PON XX 2021 dan juga unuk penanganan Covid-19,” Bebernya. Sementara untuk aspirasi pembangunan rumah layak huni, tentunya akan diteruskan kepada Pemprov Papua untuk memperhatikan hal itu mengingat mayoritas warga Kampung Gudang Garam, Skanto merupakan Orang Asli Papua yang berasal dari Pegunungan Papua, “Mereka dari tahun ke tahun mengajukan proposal ke Kabupaten Keerom, namun sampai saat ini belum terjawab. Kita sadari mungkin keterbatasan dana di Kabupaten Keerom, sehingga mereka belum bisa menjawab secara keseluruhan untuk masyarakat khususnya masyarakat Kampung Gudang Garam,” Ungkapnya.Begitu juga Kampung 54 yang tidak jauh dari Gudang Garam, yang didiami oleh masyarakat asli Keerom, juga sangat membutuhkan perumahan layak huni, “Untuk itu, kami akan sampaikan ke Dinas PUPR Papua untuk melihat kebutuhan masyarakat di sini,” Paparnya
Terkait aspirasi Pembangunan Infrastruktur Jalan Kampung, Mustakim berharap Kepala Kampmg dapat memanfaatkan Dana Kampung secara baik untuk pembangunan Jalan Kampung, “Jika pembangunan jalan itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat, meski disadari akses menuju dari ibu kota distrik menuju kampung menjadi kewajiban bagi pemerintah kabupaten, namun kadang pemerintah meminta untuk menggunakan dana desa untuk membangun untuk itu kepala kampung harus jeli melihat ini,” Ucapnya. Namun, lanjut Mustakim, jika dana desa itu terlihat besar, namun jika digunakan sangat kecil, dengan adanya kebutuhan masyarakat kampung, sehingga diharapkan dinas terkait bisa melihat hal itu karena merupakan kampung tempat orang asli Papua, setidaknya melalui dana Otsus yang sudah ditransfer langsung dari pusat ke kabupaten/kota.“Dana Otsus benar-benar khusus untuk OAP, sehingga benar-benar mereka merasakan dana Otsus dan merasakan kemerdekaan di negeri sendiri,”Tutupnya (AW/Tim Humas DPRP)