Jayapura – Ditengah masa karantina wilayah dalam mencegah penyebaran virus Corona atau Covid 19 di Provinsi Papua yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Papua Anggota Komisi IV DPR Papua Boy Markus Dawir,SP terpanggil untuk berbagi kasih dengan memberikan bantuan bahan makanan (Bama) kepada kepada 15 asrama mahasiswa dari wilayah adat Saireri yang ada di Kota Jayapura, sabtu,(28/03/2020)
“Ini sebagai bentuk kepeduliaan saya sebagai Anggota DPRP dari Dapil Saireri kepada adik – adik mahasiswa dari wilayah adat Saireri, yang totalnya mencapai 19 asrama di Kota Jayapura. Saya sudah datangi 15 asrama yang aktif dan ada penghuninya untuk memberikan dukungan Bahan Makanan kepada mahasiswa,” Tegas Boy Dawir didampingi Anggota DPR Papua, Nason Utty kepada Humas DPRP, usai menyerahkan bantuan.
Sebagai Anggota DPR Papua yang terpilih dari Daerah Pemilihan (Dapil) VI yang meliputi Yapen Waropen, Biak Numfor, Supiori, Sarmi, Waropen dan Mamberamo Raya ini lanjut BMD pihak mempunyai tanggungjawab moral untuk membantu para mahasiswa disamping juga mensosialisasikan keputusan dan himbauan Forkompimda Papua terkait karantinan wilayah Papua selama 14 hari sebagai upaya pencegahan dan penanganan penyebaran virus corona atau covid-19 di Papua, “Untuk karantina wilayah, selama 14 hari ke depan yakni tanggal 9 April akan berakhir tetapi disini pemerintah daerah akan melihat dan mengevaluasi, apakah 14 hari itu cukup atau tidak Papua sendiri 14 hari dan jika nantinya kasus penyebaran virus corona itu menurun maka penutupan bandara dan pelabuhan akan dibuka kembali, tapi jika tidak, sudah pasti akan diperpanjang lagi,” ujarnya. Dalam kesempatan ini juga, BMD mengingatkan para mahasiswa yang ada di 15 asrama itu, tidak boleh keluyuran atau keluar dari asrama untuk bergabung dalam kelompok yang besar,“Ya, saya ingatkan jangan keluyuran. Kalau bisa berdiam diri di asrama masing-masing. Apalagi, sudah ada himbauan dari pemerintah, sehingga kita beri dukungan bama di asrama mahasiswa itu, fokus di tempat karena kampus juga diliburkan atau belajar di rumah,” jelasnya.
Selain memberikan bantuan Bama itu, BMD juga mengontrol asrama itu. Apalagi, ada keluhan masalah jaringan internet atau wifi di masing-masing asrama, termasuk pembayaran rekening listrik, air dan lainnya, “Ya, yang belum dibayar, saya mendukung untuk penyelesaian pembayaran wifi agar di asrama masing-masing tidak ada masalah internet, sehingga selama karantina wilayah, kami memproteksi adek-adek mahasiswa ini,” ujarnya.
Lebih jauh dikatakan BMD, sesuai laporan dari mahasiswa, mereka belum menerima bantuan dari pemerintah daerah dari empat kabupaten itu, namun hal itu tidak masalah, karena ia mewakili pemerintah dan pihaknya sudah membangun komunikasi bersama dengan Bupati Supiori, Biak, Waropen dan Kepulauan Yapen,“Mereka tidak ada disini, tapi saya ada sebagai anggota DPR Papua perwakilan dari keempat kabupaten itu, sehingga bisa mengambil langkah untuk itu, lainnya kita bisa komunikasi,” imbuhnya.
Ditambahkan BMD, mengingat Anggota DPR Papua Dapil VI ada 5 (Lima) orang Anggota DPR Papua maka dirinya berharap agar mereka bisa bersatu untuk membantu para mahasiswa yang ada di asrama – asrama itu selama lima bulan ke depan,“Kalau saya bisa cover untuk 1 bulan, terus teman-teman lain bisa cover untuk satu bulan. Berarti adek-adek mahasiswa ini bisa bertahan lima bulan ke depan, jika mau karantina wilayah selama lima bulan, maka setiap anggota DPR Papua bisa menangani hal itu,” pungkasnya.(AW/Tim Humas DPRP)