Jayapura – Menindaklanjuti hasil Rapat DPRP bersama Forkompimda Papua pada, selasa (26/01/2021) lalu maka pada Jumat, (29/01/2021) Pimpinan DPRP mengelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Forkompimda, Tokoh masyarakat, Tokoh Agama dan Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi se-Kota Jayapura. Pertemuan yang berlangsung di Lt.13 Gedung II DPRP ini dalam rangka membahas Isu Rasisme yang saat ini tengah hangat di tengah masyarakat Papua.
Ketua DPR Papua Jhony Banua Rouw,SE mengatakan bahwa kegiatan RDP ini adalah bagian dari komitmen DPR Papua sebagai lembaga perwakilan rakyat yang membuka ruang untuk menerima aspirasi dari mahasiswa untuk selanjutnya akan mengawal kasus tersebut hingga tuntas ke pihak kepolisian,”DPR Papua beserta Forkompimda berkomitmen akan mengawal proses hukum rasisme ini secara transparan tapi juga adil.Ini adalah kesimpulan yang di ambil lewat rapat dengar pendapat pimpinan. DPRP dengan Forkompimda dan tokoh masyarakat, tokoh agama serta mahasiswa,” kata Jhony Banua Rouw kepada Humas DPRP usai memimpin kegiatan RDP.
Dikatakan Banua Rouw bahwa proses hukum terhadap kasus rasisme akan dilakukan secara transparan dan DPRP akan mengawal dan mendorong proses ini sempai selesai,” Kita (Baca : DPRP,red) telah bertekad akan mengawal dan mendorong proses hukum kasus ini bahkan kita juga akan menyediakan pengacara agar proses hukum ini dapat berjalan lancar dan transparan dimana semua proses dan tahapannya dapat kita ikuti karena pengacaranya dari kami DPRP, ” Ujarnya.
Lebih jauh kata JBR, Kasus rasisme yang terjadi ini adalah proses pembelajaran bagi masyarakat Indonesia. Sehingga pihaknya berharap Pengadilan dapat adil dalam memberikan putusan. Apalagi lanjut Politisi Partai NasDem ini, DPR Papua dan Forkompimda serta mahasiswa di Papua akan terus mengawal proses hukum kasus rasisme ini hingga tuntas,“Kita akan kawal sesuai dengan tupoksi kita masing-masing. Tapi kita juga meminta untuk hentikan rasisme di tanah Papua,”Pintanya
Ditambahkan Banua Rouw, DPRP juga meminta kepada mahasiswa ketika ada kasus seperti ini terjadi lagi, maka segera bawa aspirasi ke DPR Papua sehingga DPRP akan memfasilitasi proses hukumnya, “Ini membuktikan bahwa kita serius untuk menyelesaikan masalah rasisme dan kita juga ingin rasisme tidak terjadi lagi,” tandasnya.
Sementara itu, Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw menyanpaikan rasa terima kasih kepada pimpinan DPR Papua beserta jajarannya atas langkah cepat dan sinergitas tinggi dalam merespon kasus rasisme,“Pihak kepolisian bersama TNI selalu mencoba untuk fenomena yang terjadi di bidang sosial dan politik,” tuturnya.
Bahkan, dikatakan Kapolda, Polda Papua tidak mempunyai kemampuan jika kejadian itu terjadi di luar Papua. Sebab itu hanya bisa dilakukan dengan meminta petunjuk pimpinan terkait dengan permasalahan tersebut,“Terima kasih karena sekarang kita telah ambil langkah cepat bersama dengan semua stake holder. Sehingga kejadian tersebut dapat tertangani. Ini pertanda kedepan, sekecil apa pun permasalahan harus dihadapi. Jadi sekecil apapun masalahnya, sebagai orang Papua dan ras Papua itu dapat ambil tindakan cepatnya sebagai pemimpin di atas tanah Papua ini,” kata Kapolda
Sementara itu, Ketua FKUB Papua, Pdt Lipius Biniluk mengatakan bahwa berkaitan dengan adanya kejadian saat ini, pemerintah seharusnya berbicara mengenai pencegahan, dimana pemerintah juga harus memberikan pendidikan yang baik kepada pemerintah di luar Papua agar tidak terjadi rasisme lagi, “Untuk tidak lagi menginjak-injak harkat dan martabat manusia lain. Saat ini adalah kita berbicara mengenai pencegahan dan solusi kedepan, tapi kita juga mendengar pendapat dari adik-adik mahasiswa terkait persoalan rasisme,” imbuhnya. Ditambahkan Lipius, bahwa untuk mencegah terjadi kasus ujaran kebenciaan atau rasisme seharusnya Polisi dan Birokrat secara bersama-sama memberikan pengertian wawasan yang baik tentang perbedaan ras, agama, suku yang ada di Indonesia ini,” Untuk kedepan, kita bicara pencegahan lebih baik dari pada menyelesaikan masalah ini. Ini sudah selesai, saatnya kita bicara pencegahan dan solusi agar rasisme ini tidak terjadi lagi,”Tutupnya(AW/Tim Humas DPRP)