Merauke – Komisi II DPRP pada Kamis,(5/03/2020) melakukan kegiatan Hearing/Dialog bersama masyarakat Distrik Tanah Miring di Aula Balai Kampung Amunkay Distrik Tanah Miring Kabupaten Merauke,
Kota Merauke dikenal sebagai lumbung padi yang kaya akan beras, oleh karena itu, Pimpinan beserta anggota Komisi II DPR Papua yang membidangi Perekonomian melakukan hearing dialog bersama Kamis (5/3/20).
Kegiatan Hearing/Dialog Komisi II DPRP ini dipimpin oleh Ketua Komisi II DPRP Mega M.F. Nikijuluw,SH disampingi Wakil Ketua Komisi II, Nikius Bugiangge, Sekretaris Komisi II Danton Giban, S.Pd,M.Si dan sejumlah Anggota komisi diantaranya, Drs.Mustakim HR, SE, Orgenes Kaway, H.Darwis Massi,SE, Ance Wanggai,SE, Sitti Susanti,SE, dan Petrus Pigai serta Staf Ahli Komisi II, Sariyati Be
Ketua Komisi II DPRP, Mega MF Nikijuluw,SH mengatakan bahwa tujuan dilakukan kegiatan Hearing/Dialog ini dalam rangka melihat dan mendengar langsung keadaan perekonomian di Merauke khususnya di sektor pertanian yang dikatakan surplus beras, sekaligus ingin mengecek keadaan di daerah seperti apa yang dilaporkan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di lungkungan Pemprov Papua, ” Bidang tugas Komisi II bidang Perekonomian, itulah sebabnya kami datang di Kota Merauke dikenal sebagai lumbung beras, dan kami pun tahu bahwa Merauke ini surplus beras sehingga kami ingin melihat secara langsung apakah benar keadaan yang kami temukan dilapangan sudah sesuai dengan apa yang disampaikan dinas oleh OPD terkait. Untuk itu kami datang kesini melihat dan ternyata itu memang benar,” kata Ketua Komisi II DPR Papua, Mega Nikijuluw, SH kepada Humas DPRP disela-sela kegiatan hearing di Aula Balai Kampung Amunkay Distrik Tanah Miring Kabupaten Merauke, Kamis (5/3/20).
Menurut Politisi PDI-Perjuangan ini meskipun di Merauke beras melimpah, namun para petani resah sebab beras para petani ini tidak mampu ditampung oleh pihak Bulog. Namun kata Mega, pihaknya akan tindak lanjuti dengan melakukan komunikasi dengan lintas komisi agar permasalahan tersebut dapat teratasi, “Kami juga melihat bahwa tadi ada keluhan dari petani beras kalau beras mereka sangat melimpah, akan tetapi bulog tidak mampu menampung nya, sehingga tempat penampungan itulah yang perlu disiapkan,” ujar Mega.
Oleh sebab itu, ungkap Mega, pihaknya akan sampaikan persoalan ini kepada lintas komisi untuk menyiapkan lumbung lumbung penampungan beras disamping itu juga masalah irigasi,” Kami di Komisi II DPRP akan berkoordinsi lintas komisi terkait pembangunan lambung beras dan juga masalah irigasi air untuk tanam padi dan tentu kami juga akan memanggil dan membangun komunikasi dengan dinas-dinas terkait agar mereka memperhatikan masalah tersebut, ” Ungkapnya
Politisi PDI Perjuangan ini berharap, semua pihak dan dinas-dinas terkait agar bisa lebih memperhatikan supaya beras-beras yang ada di lumbung lumbung tersebut ada untuk persiapan pelakaanaan PON XX nanti. Dan juga bisa di distribusikan ke daerah daerah lain.
Sementara itu, Anggota Komisi II DPR Papua, Mustakim HR menyoroti masalah irigasi yang berfungsi untuk pengairan sawah dan juga soal jalan – jalan produksi,”Karena irigasi dan jalan produksi itu sangat penting bagi para petani yang ada di Kabupaten Merauke, Sebagaimana keluhan yang telah disampaikan oleh para petani, maka kami minta pemprov melalui instansi terkait untuk memperhatikan irigasi dan jalan produksi, sebab betapa sulitnya untuk mengeluarkan hasil panen mereka dari sawah ke tempat penampungan atau ke rumah para petani ini,”ujar Mustakim Politisi dari Partai Demokrat itu.
Sementara itu, Kepala Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Rizky K. Firmansyah,S.STP, M.Si berharap, hearing dialog ini tidak hanya menjadi ceremonial saja, tetapi aspirasi yang telah disampaikan dapat ditindaklanjuti oleh Komisi II DPRP, “Harapan kami, kegiatan ini tidak hanya menjadi ceremonial saja akan tetapi ada tindak lanjut dari Komisi II DPR, supaya apa yang menjadi keluhan kami minimal ada yang bisa diwujudkan, artinya permasalahan ynag ada ada jalan keluarnya dan dapat diwujudkan karena semua ada manfaatnya. Sehingga masyarakat ini bisa merasa betul betul ada keterwakilan di lembaga tersebut,” ungkap Firmansyah.
Ditambahkan Firmansyah, kegiatan Hearing/Dialog seperti inilah yang sebenarnya di rindukan oleh masyarakat, “Sebenarnya, kegiatan seperti inilah yang kami rindukan. Artinya, bukan ketika butuh baru datang dan ketika sudah jadi malah tidak datang lagi. Kami sangat mengapresiasi langkah dari Komisi II DPR Papua ini. Tapi kami pun berharap hasil yang diterima disini bisa diwujudkan,” Pintanya. (Anderson/Tim Humas DPRP)