Jayapura – Guna memastikan ketersediaan Stok Sembilan Bahan Pokok (Sembako) ditengah mewabahnya virus corona atau covid-19 di Provinsi Papua maka Komisi II DPR Papua bersama sejumlah mitra melakukan sidak ke Gudang Beras Dolog yang ada di Jalan Santarosa, Argapura, Kota Jayapura, Jumat (27/3).
Anggota Komisi II DPR Papua, Mustakim HR, SE. M.Si mengatakan bahwa masyarakat Papua tidak perlu khawatitr apalagi panik atau takut akan kehabisan bahan pangan atau sembako, seperti beras, minyak goreng, tepung dan gula, karena untuk stok yang ada saat ini masih tercukupi hingga 4 bulan kedepan, “Kita tadi telah mendengar sendiri pejelasan dari Perum Bulog, bahwa kebutuhan pangan kita sangat tercukupi. Oleh karena itu kami minta kepada semua masyarakat yang ada di Papua jangan panik dalam kondisi seperti ini terhadap bahan pangan atau sembako Karena kebutuhan bahan pangan kita masih cukup. Apalagi beras untuk 4 bulan kedepan stoknya masih sangat cukup. Jadi masyarakat tidak perlu melakukan aksi memborong sembako,”Tegasnya.
Dikatakan Politisi Partai Demokrat Papua ini bahwa masyarakat Papua harus menghindari tindakan memborong sembako, karena tindakan tersebut memicu terjadinya kenaikan harga sembako ditingkat pengecer, “Saya sarankan juga kepada distributor yang ada di Papua ini, mari kita jaga Papua ini agar tetap aman dan terkendali walaupun kondisi kita saat ini memang sedang dalam memprihatinkan akibat mewabahnya Covid-19 ini. Karena kejadian ini bukan hanya di Papua saja tapi juga di daerah-daerah lain, bahkan di seluruh dunia secara Internasional pun telah mengalami hal yang sama,”Ujar Mustakim. Bahkan, pihaknya mengajak kepada seluruh pedagang, pengecer dan distributor sembako yang ada di Papua untuk bersama-sama menjaga kondisi ini dengan tidak menaikkan harga sembako atau harga bahan pangan dengan seenaknya, “Jual barang dengan harga biasa dan sewajarnya saja karena kita perduli terhadap masyarakat kita. Sebab kalau saat ini menjual barang dengan harga yang tidak normal pasti tim satgas juga akan bertindak. Dan itu akan kami tindak secara hukum,” tandas Mustakim. Terlebih lagi kata Mustakim yang sudah dua periode menjabat sebagai Anggota DPRP ini, jangan akibat kenaikan harga sembako yang tidak wajar dapat memicu masyarakat untuk berindak,“Jangan kita ciptakan situasi dan kondisi yang tidak kita inginkan lagi. Mari kita tanggapi kondisi ini secara bijaksana dan saling memahami. Tidak perlu memanfaatkan situasi dengan menaikkan harga barang,” ungkapnya
Ditambahkan Mustakim, bahwa masyarakat dapat mengadu ke Satgas Pangan Papua kalau ada pengecer yang menaikkan harga barang melampaui dari harga normalnya,“Silahkan masyarakat bikin pengaduan melalui nomor telepon yang telah disediakam oleh Satgas Pangan. Saya juga berharap dari pihak Satgas Pangan agar segera distribusikan atau menempel nomor telepon pengaduan sehingga kita gampang untuk melacak para pengecer-pengecer nakal ini. Fokus kita hari ini bagaimana penanganan virus corona ini tidak menyebar bukan masalah pangan lagi,” Tutupnya
Sementara itu Kepala Kanwil Perum Bulog Papua dan Papua Barat, Sopran Kenedi mengatakan, persediaan beras kurang lebih 34 ribu ton, untuk wilayah Papua maupun Papua Barat. Sedangkan untuk wilayah Papua kita ada stok kurang lebih 26.400 ton, “Kalau kita lihat penyaluran rutin kita selama ini dikisaran 6000-10.000 ton, maka stok yang dikuasai Bulog saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan 4 bulan kedepan. Tapi secara simultan Bulog akan terus melakukan penambahan stok. kita sudah ada stok-stok tambahan dari Merauke, dari Sulawesi Selatan, maupun dari Jawa Timur yang akan menjadi baper stok kita disini untuk keperluan CBP, keperluan bantuan pangan non tunai, keperluan ASN dan keperluan lain. Paling tidak menyediakan persediaan bahan pokok secara cukup, juga untuk menstabilkan harga,” kata Kenedi.
Namun diakui Ka Perum Bulog Papua, untuk beberapa komoditi memang stoknya sudah tidak ada di Bulog diantaranya adalah gula. Karena sejak November lalu, gula sudah mulai menipis tapi pihaknya tetap mengajukan pada Perum Bulog pusat, “Untuk saat ini Perum Bulog Pusat sudah mendapatkan penugasan sebanyak 29.750 ton gula mentah yang akan diolah di pabrik gula Bulog di Blora. Nah ini yang akan di distribusikan ke daerah-daerah termasuk di Papua maupun di Papua Barat,”ungkapnya
Selain itu, pihaknya pun telah mengajukan juga untuk kebutuhan gula dalam menghadapi pendemik Covid-19 maupun untuk kebutuhan hari besar keagamaan,“Itu kita rencanakan akan ada tambahan dalam bulan April kurang lebih 5000 ton. Alokasinya nanti 3000 ton untuk wilayah Papua dan yang 2000 ton untuk wilayah Papua Barat. Ini secara terus menerus Bulog melalui pemerintah dan melalui Kemendag juga akan mensuplai kebutuhan-kebutuhan gula. Baik dari panen dalam negeri maupun dari impor seperti gula kristal putih,” bebernya.
Sementara untuk komoditi lain, seperti minyak goreng dan Tepung Terigu pihaknya juga sudah ajukan tambahan,“Jadi dalam waktu dekat akan masuk sebanyak 60.000 liter minyak goreng dan Tepung Terigu kurang lebih 30 ton untuk suplai ke rumah pangan kita dan ke toko-toko maupun ke outlet ditribusi Bulog lain,” Tutupnya.
Sekedar di ketahui, Tim Komisi II DPRP yang melakukan Sidak Sembako antara lain, Ketua Komisi II DPRP Mega M.F. Nikijuluw, SH bersama dua anggota Komisi II yakni Mustakim HR, SE., M.Si dan Petrus Pigay didampingi Kepala Kanwil Perum Bulog Papua dan Papua Barat, Sopran Kenedi, Kadis Perindagkop Provinsi Papua, Omah Laduani, Ketua Satgas Pangan Daerah Provinsi Papua, Ricko Taruna dan Manager Komunikasi dan CSR Pertamina, Edi Mangun.
(AW/Tim Humas DPRP)