Sentani – Guna memastikan kesiapan seluruh fasilitas dan sarana penunjang Venue PON XX 2021 yang ada di Klaster Kota Jayapura dan Kab. Jayapura maka Komisi IV DPRP (membidangi Infrastruktur) pada Rabu, 14 Juli 2021 melaksanakan Kunjungan Kerja kesejumlah Venue PON XX 2021. Kunjungan Kerja ini dipimpin langsung oleh Ketua Komisi IV DPR Papua Herlin Beatrix Monim didampingi Anggota Komisi IV DPR Papua antara lain ; Apeniel Sani, Herman Yogobi, Timotius Wakur, Yotam Bilasi dan Alfred F Anouw.
Salah satu Venue PON XX 2021 yang di tinjau oleh rombongan Komisi IV DPRP adalah Veneu Menembak yang terletak di Kampung Doyo, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura. Berdasarkan hasil peninjauan dilapangan, ternyata Venue tersebut belum tuntas 100 persen padahal pelaksanaan PON XX Tahun 2021 tinggal 2 bulan lagi, “Kunjungan kami ke sejumlah Venue PON XX, salah satunya Venue Menembak ini untuk melihat capaian atau progress dalam pembangunan venue itu, termasuk sarana pendukung yang dikerjakan Dinas PUPR Provinsi Papua yang menjadi mitra Komisi IV DPR Papua.dan ternyata pembangunan Venue baru mencapai 60 persen sebab pekerjaan pagar, penataan kawasan dan drainase di lokasi venue belum selesai dikerjakan sementara waktu efektif pelaksanaan PON tinggal 80 hari lagi digelar,” Tegas Ketua Komisi IV DPRP kepada Humas DPRP disela – sela kegiatan Kunjungan Kerja Komisi IV DPRP, Rabu, (14/07/2021)
Dengan adanya temuan ini, Politisi Partai Nasdem Papua ini menegaskan bahwa Komisi IV DPR Papua akan segera memanggil Dinas PUPR untuk memastikan kapan penyelesaian pembangunan fasilitas pendukung di venue Menembak itu, “Tentukan tidak hari H diserahkan. Harusnya minimal 1 bulan sebelum hari H sudah selesai dikerja dan diserahkan pekerjaan ini, untuk dikemudian diatur dan ditata dengan baik oleh penyelenggara PB PON Papua, namun sampai hari ini, masih seperti ini. 80 hari itu, kan tidak sampai 3 bulan, ya kalau dihitung – hitung cukup terlambat,” Tegas Monim. Untuk itu lanjut Beatrix Monim, pihaknya mengharapkan agar pekerjaan pembangunan Venue Menembak harus segera diselesaikan,“ Kita harap Venue Menembak segera diselesaikan meski ada beberapa kejanggalan seperti dilaporkan oleh Sub PB PON Kabupaten Jayapura bahwa pagar sebenarnya menurut tim delegate tidak boleh ada pagar untuk cabor menembak melayang, tapi kenyataan sudah dibangun fondasi, ini yang nanti kita bicarakan dengan Dinas PUPR,” Bebernya
Lebih jauh dikatakan Monim, menyikapi adanya beda persepsi terkait pembangunan pagar Venue, pihaknya meminta agar Dinas PUPR berkoordinasi dengan pihak ketiga sehingga ada komunikasi yang baik untuk kepentingan bersama, “Tidak bisa jalan sendiri-sendiri. Karena ini satu kesatuan antara yang membangun venue dan penataan kawasan ini harus sama, karena cabor punya persyaratan dalam penyelenggaraan pertandingan. Dinas PUPR harus memperhatikan semua terkait dengan ketentuan-ketentuan dalam pertandingan,” ujarnya.
Disinggung soal berapa besar alokasi anggaran untuk pekerjaan pembangunan pagar dan penataan kawasan Venue Menembak ini, Beatrix Monim menjelaskan bahwa anggaran yang dialokasi untuk pembangunan pagar Venue Menembak itu sebesar Rp 14,8 miliar dan untuk penataan kawasan Venue dianggarkan sebesar Rp 13,8 miliar,“Itu dinas yang menghitungnya. Kita akan bertanya, sejauh ini alokasi anggaran sebesar Rp 14,8 miliar untuk pembangunan pagar dan Rp 13,8 miliar untuk penataan kawasan realisasinya anggaranyan sudah sejauhmana mengingat kondisinya dilapangan masih seperti ini. Harusnya minimal, kita datang pagar venue tinggal dicat saja atau lingkungan venue sudah ditanam pohon dan lainnya, tidak seperti sekarang ini dimana untuk pembangunan pagar baru pondasi sementara untuk penataan kawasan baru ditimbun dengan batu dan pasir saja. Untuk itu kami Komisi IV DPR Papua akan memanggil Dinas PUPR dalam waktu dekat untuk menjelaskan pekerjaan penataan kawasan dan pagar di Venue Menembak,” Pungkasnya (AW/Tim Humas DPRP).