Jayapura – Wakil Ketua Komisi V DPRP Maria Duwitau mengatakan Komisi V DPRP tidak akan menyetujui usulan tambahan anggaran pada APBD-Perubahan 2019 untuk membiayai sejumlah proyek pembangunan infrastruktur PON XX 2020 terutama yang pembangunan venue PON XX 2020 klaster Jayapura,” Iya berdasarkan hasil inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah venue PON di klaster Jayapura, 2-4 Juli 2019 lalu, Komisi V DPRP menemukan tak ada progres berarti pembangunan beberapa venue PON di klaster Jayapura. ini menjadi pertimbangan kita nanti pada saat pembahasan APBDP 2019, kalau tidak ada progres tentunya kita akan coret usulan tambahan anggaran,” Tegas Duwitau kepada Humas DPRP, Minggu (7/7/2019)
Dikatakan Politisi Demokrat Papua ini, dari beberapa venue PON XX 2020 yang pembiayaannya dianggarkan melalui APBD Provinsi Papua tahun 2019 ini, belum menunjukkan progres yang berarti, ” Untuk pembangunan beberapa venue PON XX 2002, meski sudah dianggarkanndi APBD induk tahun 2019 tetapi dilapangan kita temukan ternyata belum ada kegiatan pembangunan atau renovasi sama sekali.Misalnya GOR Toware di Doyo Lama, Distrik Waibu Kabupaten Jayapura. Stadion Barnabas Youwe di Kabupaten Jayapura, GOR Cenderawasih APO di samping kantor KONI Papua di Kota Jayapura, dan lapangan tenis di kantor Wali Kota Jayapura. Semua venue ini belum direnovasi,” Beber Duwitau
Lanjut Duwitau, dari hasil kunker Komisi V DPRP ke sejumlah lokasi pembangunan Venue PON XX 2020, seperti Lapangan Voli Indoor dan Voli Pasir di Koya, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, diakui telah dalam tahap pembangunan. Untuk Lapangan voli pasir progresnya telah mencapai sekitar 50 persen namun untuk lapangan voli indoor, sejak tiga pekan terakhir tak ada pekerjaan fisik.” Untuk lapangan voli indoor, dari keterangan manejer proyek, telah libur beberapa hari sebelum perayaan Idul Fitri, 5-6 Juni 2019. Hingga Komisi V sidak ke venue tersebut, belum ada aktivitas pekerjaan. Informasi lain yang diperoleh Komisi V DPR Papua, masih ada tunggakan pembayaran kepada para pekerja pembangunan venue voli indoor. Namun Komisi V tidak mendapat informasi detail berapa nominal yang belum dibayarkan.Kalau serapan anggaran sudah maksimal dan butuh penambahan, mungkin kami akan mempertimbangkannya. Tapi kalau tidak ada penyerapan, kemudian meminta anggaran tambahan itu tidak masuk akal,” ujar Duwitau panjang lebar.
Sementara itu Sekretaris Komisi V DPRP Natan Pahabol,S.Pd juga mengatakan hal yang sama dimana pada pembahasan RAPBD 2019 lalu, Komisi V DPRP telah menyetujui anggaran untuk pembangunan sejumlah infrastruktur PON XX guna menunjang pelaksanaan PON XX 2020 di Papua, namun hingga kini tak ada progres berarti dalam pembangunan atau renovasi venue PON, “Pertanyaan kami, kita sudah menyetujui semua permintaan, anggaran dan program, tetapi tidak menggunakannya. Untuk itu jika ada permintaan penambahan anggaran lagi, kami tidak akan menyetujuinya” Ujar Pahabol. Ditambahkan Politisi Partai Gerindra Papua ini bahwa mestinya dari sisi waktu dan penyerapan anggaran, pelaksanaan pembangunan atau renovasi sejumlah venue PON XX 2020, tahun ini sudah memasuki tahap penyelesaian dan bukan pekerjaan fisik lagi namun yang terjadi di lapangan tidak seperti itu, “Apa yang kami sampaikan di media selama ini jangan hanya dianggap angin lalu oleh pihak terkait. Dengarkan, baca dan tindaklanjuti,” Pungkasnya(Anderson/Tim Humas DPRP)