Jayapura, dpr-papua.go.id – Anggota Komisi I DPRP Nioluen Kotouki meminta aparat Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk mengungkap pelaku pengibaran bendera bintang kejora di Kota Wamena Kabupaten Jayawijaya yang terjadi dalam dua hari terakhir yakni pada Senin 30 Mei 2022 di Pasar Sinakma, depan Pol Polisi dan pada Selasa, 31 Mei 2022 yang terjadi di dua tempat yakni Jalan Hom Hom dan ujung jalan Trikora Wamena, “ Kami minta Polisi ungkap siapa pelakunya, karena pengibaran bendera itu dilakukan di Kota Wamena, apalagi di Sinakma itu, terjadi di depan Pos Polisi. Mestinya siapa pelakunya bisa terindentifikasi,”Tegas Kotouki kepada Humas DPRP, Selasa, (31/05/2022)
Dikatakan Kotouki bahwa pengibaran bendera Bintang Kejora itu dilakukan oleh kelompok – kelompok yang tidak bertanggungjawab untuk menggiring masyarakat bahka menciptakan gesekan konflik menjelang 1 Juni 2022 yang diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila,“Kami harap dewasalah. Sampai kapan mau korbankan rakyat Papua dengan cara-cara yang tidak benar. Kami harap oknum – oknum yang punya rencana begini, sebenarnya harus sadar. Kami mengutuk bahwa anda tidak akan pernah jadi manusia yang benar bagi saudara-saudara yang punya skenario khusus terhadap persoalan ini,”Ucapnya.
Lebih jauh dikataka Kotouki, belajar dari kasus rentetan pembakaran rumah di Kabupaten Dogiyai baru-baru ini yang sampai dengan hari ini pihak kepolisian belum bisa memastikan siapa pelakunya dan sekarang muncul kasus pengibaran bendera bintang kejora terjadi di Wamena, “Sepertinya ini, ada rentetan kaitannya. Tentunya harus diungkap siapa pelakunya, sekaligus mengungkap motifnya. Sebab, anehnya pengibaran bendera bintang kejora di Sinakma itu, terjadi di depan pos polisi dan sekarang ada beberapa titik terjadi pengibaran lagi,” ujarnya. Untuk itu, kata Kotouki pihaknya meminta Kapolda Papua untuk tegas segera mengungkap pelaku dan mengungkap motif dibalik kasus pengibaran bendera bintang kejora di Wamena, Kabupaten Jayawijaya itu,“Ya, memang di Wamena akan digelar Deklarasi Papua Damai yang dilakukan oleh Pak Lenis Kogoya. Dalam kondisi ini, skenario ini bisa saja dimainkan oleh kelompok – kelompok tertentu, sehingga kami harap polisi dapat mengungkapnya,” pintanya
Ditambahkan Kotouki bahwa dengan munculnya berbagai kasus di Papua, pihaknya mempertanyakan kinerja intelijen yang bertugas di Papua mengingat ada banyak Intelijen yang ditempatkan di Papua,“Kita punya intelijen banyak, namun kenapa belum terindentifikasi itu. Berarti ini lemahnya kerja intelijen kita. Kami harap intelijen berani menangkap pelaku dan mengungkap motif pengibaran bendera bintang kejora itu dan harus disampaikan. Ini jangan dibiarkan, karena akan berdampak buruk bagi rakyat Papua, karena persoalan ini kami tahu yang bisa berdampak dari tahun 1969 hingga mengorbankan nyawa rakyat Papua yang sengaja dilakukan kelompok tak bertanggungjawab memancing situasi keruh di Wamena,”Pungkasnya (AW/Tim Humas DPRP)