Keerom – Fraksi Partai Golkar DPRP memanfaatkan masa Reses dengan melakukan pertemuan bersama kader dan masyarakat di Kampung Workwana, Distrik Arso, Kabupaten Keerom, Papua, Kamis,(30/07/202).
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ketua Fraksi Golkar DPRP Fernando A Yansen Tinal, BA didampingi Anggota Fraksi Golkar DPRP antara lain, Jansen Monim, ST, MMT, Ferdinando Bokowi, SH, Elly Wonda dan Danton Giban, SPd, MSi.
Pertemuan yang dikemas dalam bentuk Hearing / Dialog ini memunculkan sejumlah aspirasi, salah satunya terkait masalah dana Prospek (Program Strategis Pemberdayaan Ekonomi dan Kelembagaan Kampung) dan infrastruktur jalan. Kepala Kampung Workwana, Hiskia Ayom jika tahun ini, kampungnya tidak lagi mendapatkan bantuan Prospek,“Sebelumnya, dana prospek sangat kecil. Hanya Rp 125 juta saja. Kalau untuk buat program tak cukup, karena bisa turun hanya Rp 90 juta saja. Bahkan, dana itu juga tidak mampu untuk mengerjakan kebutuhan kampung,” ungkapnya.
Hiskia Ayom juga menyoroti infrastruktur di Keerom, pembangunan jalan dari Arso Kota ke Arso Timur, lantaran baru beberapa bulan dibangun, namun kini sudah banyak ruas jalan yang rusak,“Kami mohon supaya lihat jalan termasuk kampung ini. Kami butuh dana untuk pengaspalan jalan kampung,” ujarnya.
Senada Ketua Bamuskam Workwana, Maikel yang meminta agar Fraksi Golkar dapat memperjuangkan rumah guru SDN Workwana, lantaran guru terpaksa tinggal di kota sehingga baru datang mengajar pukul 10.00 WIT,“Tentu kami orang tua merasa kecewa. Kami sangat butuh sekali,” ujarnya.
Sementara itu, Tokoh Pemuda Okto Gusbager meminta agar Fraksi Golkar DPR Papua untuk memperjuangkan agar Skouw Pro dibangun seperti PLBN Skouw – Wutung, lantaran daerah itu merupakan serambi terdepan Keerom dengan negara tetangga Papua New Guinea (PNG), “Fraksi Golkar DPRP tolong bantu Keerom lihat pembangunan infrastruktur, jalan, perumahan dan lainnya. Kami sampaikan terima kasih kepada Wagub Klemen Tinal yang membantu membangun dua ruas jalan di Keerom, kita harap jalan kampung bisa diaspal.Kami juga minta agar dana Otsus tidak lagi turun dalam bentuk program, tetapi dalam bentuk uang cash, sehingga masyarakat Papua merasakan langsung dana Otsus itu dan tidak lagi menuntut merdeka,”Ujarnya
Menanggapi aspirasi masyarakat itu, Ketua Fraksi Golkar DPRP Fernando A Yansen Tinal, BA mengatakan akan berupaya memperjuangkan agar dana Prospek turun lagi di Keerom,“Itu masukan dan saran yang baik,tentu kami akan tindaklanjuti ke OPD terkait.Soal rumah guru, pihaknya juga akan memperjuangkannya. Namun, untuk pendidikan SD – SMP ini, memang menjadi kewenangan Dinas Pendidikan Kabupaten Keerom,”kata Tinal.
Terkait usulan pembangunan PLBN Skouw Pro, Tinal menilai hal itu sangat penting. Namun, tentu saja, akan disampaikan ke Badan Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri (BPKLN), apalagi tentu ini menjadi kewenangan pusat dan harus koordinasi dengan negara tetangga,“Dalam pertemuan kami bersama BKPLN, memang ada rencana itu. Tentu harus ada kerjasama antara kedua negara,” imbuhnya.
Sementara itu, Anggota Fraksi Golkar DPRP Jansen Monim, ST, MMT menambahkan, jika masalah infrastruktur jalan ini, tentu ada kewenangan yang sudah diatur, yakni jalan nasional, provinsi dan kabupaten.Dalam kesempatan ini, Jansen Monim yang juga Anggota Pansus Otsus DPR Papua ini, sempat bertanya kepada warga Workwana apakah dana Otsus masih mau lanjut atau tidak. Namun, langsung dijawab warga serempak untuk Otsus jalan lagi,“Ya, lihat di media massa, banyak pro dan kontra terkait Otsus ini. Ada yang bilang Otsus berakhir. UU Otsus tetap jalan, tapi uangnya berhenti 2021, namun Presiden tampaknya memberi sinyal akan terus,” imbuhnya.
Dalam kesempatan juga Fraksi Golkar DPRP memberikan bantuan bahan makanan (BAMA) berupa beras, mie instan, minyak goreng, gula, teh dan lainnya kepada warga Workwana. (AW/Tim Humas DPRP)