Jayapura – Sebagai bentuk ucapan syukur kepada Tuhan maka Kelompok Khusus DPR Papua menggelar kegiatan ibadah perdana di Ruang Kelompok Khusus Lantai III Gedung DPR Papua, Jumat, 20 Agustus 2021. Dalam ibadah yang berlangsung khusyuk dan dihadiri Anggota Poksus DPR Papua dan Staf Sekretariat DPRP ini, Pdt Max Ebbe, STh dalam khotbahnya mengatakan ada tiga hal penting untuk direnungkan bagi anggota DPR Papua khususnya Poksus DPR Papua ini, yakni pertama memiliki panggilan Tuhan yakni mengenali posisinya sebagai pendamai dan penbela.“Bagaimana suara rakyat ini bisa didengar, ada jeritan terdalam dalam hati orang Papua, bukan sekedar makan ,minum, pakai. Tetapi luka bangsa yang belum disembuhkan & hanya Tuhan dalam darah Yesus yang sanggup pulihkan dalam seruan Doa pertobatan dan pemulihan, semua pemimpin berdamai dengan Tuhan,” katanya.
Kedua, kata Pdt Max Ebbe, hubungan intim dengan Tuhan baik pribadi, keluarga maupun kantor DPR Papua. Pdt Max Ebbe mengutif Yesaya 42:6 bahwa “Aku ini, Tuhan, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa, (keselamatan di mulai dari diri sendiri dan menjadi penyelamat bagi orang lain di mulai dari keluarga. Semua kita harus miliki tugas penyelamatan, menjadi fasilitator bagi orang lain untuk tujuan Tuhan.
Ketiga, imbuh Pdt Max Ebbe, berani melangkah untuk tugas panggilan.Saya sampaikan kepada anggota DPR Papua Fraksi Otsus atau Kelompok Khusus dalam waktu dekat semua rakyat orang Papua berlutut bersama di lapangan terbuka dalam sebuah doa mengerang kepada Tuhan, hari ini suara kenabian sudah tidak di dengar lagi atas kota – kota di Papua, Gereja-Pemeritahan dan adat sudah berajalan sendiri- sendiri, Gereja seperti kehilangan hikmat dan kuasa otoritas Allah untuk menghadirkan tanda-tanda heran atas kota. Gereja lebih berpihak kepada pemerintah dari pada Tuhan Allah, hanya karena dasar memikiran bahwa Pemerintah adalah wakil Allah, tetapi kehilangan jubah Imam,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Khusus DPR Papua, Jhon NR Gobai mengatakan bahwa kegiatan ibadah ini merupakan perdana yang digelar Kelompok Khusus DPR Papua,“Ini ibadah perdana. Kadang kami lupa bersyukur dan memuji Tuhan di kantor ini. Kalau hari minggu sudah biasa, tapi kami belum sama sekali menggelar ibadah di kantor. Nantinya akan rutin digelar di ruang Poksus DPR Papua,” katanya.Yang jelas, kata Jhon Gobai, ibadah ini menjadi semangat bagi 14 kursi Anggota DPR Papua dari mekanisme pengangkatan untuk mengandalkan Tuhan dalam bekerja melayani rakyat Papua dan agar dalam bekerja, anggota DPR Papua dari Poksus ini juga dituntun oleh Tuhaan. (AW/Tim Humas DPRP)