Guna menuntaskan persoalan Beasiswa Affirmasi Otsus Papua maka Panitia Khusus (Pansus) Beasiswa bentukkan Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) terus bekerja, dimana setelah melakukan rapat kerja bersama Forum Orangtua Penerima Beasiswa Otsus, rapat kerja bersama perwakilan Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Luar Negeri dan Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Dalam Negeri maka saat ini Pansus Beasiswa telah membentuk Tim untuk melakukan pertemuan dengan dengan Pemerintah Provinsi Papua Selatan, Provinsi Tengah dan Provinsi Papua Pegunungan.
Dalam pertemuan Tim Pansus Beasiswa DPRP dengan Pemerintah Provinsi Papua Selatan yang berlangsung di Kantor Gubernur Papua Selatan, Rabu, (15/11/2023), Ketua Pansus Beasiswa Fauzun Nihaya, S.Hi, MH didampingi Anggota Pansus masing – masing Kusmanto, SH, MH dan Paskalis Letsoin, SH.,MH diterima langsung oleh Pj Gubernur Papua Selatan Prof. Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST, MT, Asisten I Setda Papua Drs. Agustinus Joko Guritno, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Selatan Igna- sius Babaga, Staf Khusus Gubernur Papua Selatan Aloysius Jopeng yang juga mantan Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua .
Ketua Tim Pansus Fauzun Nihayah mengatakan bahwa guna menuntaskan berbagai persoalan Program Beasiswa Affirmasi Otsus Papua pasca pembentukan 3 DOB Provinsi di Tanah Papua dan pembagian dana Otsus serta menindaklanjuti aspirasi Forum Orangtua Penerima Beasiswa Afirmasi Otsus Papua maka DPRP telah membentuk Panitia Khusus (Pansus) dan sementara bekerja,” Hari ini kami berkunjung ke Pemerintah Provinsi Papua Selatan dengan tujuan kami ingin mengecek dan memastikan apakah mahasiswa penerima beasiswa yang dilimpahkan dari Provinsi Papua setelah DOB itu terjadi sudah ditangani oleh Provinsi Papua Selatan atau bagaimana. Itu yang kami ingin dengarkan,” Tegas Fauzun Nihayah kepada Humas DPRP via pesan singkat Whataap, Rabu, (15/11/2023) malam.
Dikatakan Fauzun Nihaya bahwa dari hasil pertemuan dengan Pj.Gubernur Papua Selatan dan jajaran, ternyata masih terdapat kejanggalan terutama terkait Data Penerima Beasiswa dan hal- hal teknis lain, ” Ada banyak kejanggalan terutama terkait data mahasiswa penerima beasuswa, pembiayaan dan hal teknis lainnya yang perlu di konfirmasi kembali, ” Beber Politisi Partai Nasdem Papua.
Sementara itu Staf Khusus Gubernur Bidang Pendidikan Aloysius Jopeng yang juga saat masih menjabat sebagai Plt Kadis Pendidkan dan Kebudayaan Provinsi Papua Selatan merencanakan langsung peganggaran untuk mahasiswa penerima beasiswa masih berada di Jayapura. yang dilimpahkan dari provinsi induk tersebut menjeaskan bahwa data yang diberikan dari BPSDM Papua selalu berubah- ubah. Data dari BPSDM Papua awalnya untuk beasiswa dalam negeri sebanyak 60 orang kemudian luar negeri 29 orang. Kemudian data selanjutnya mahasiswa dalam negeri menjadi 80 sedangkan luar negeri menjadi 33 orang dan data terakhir dari BPSDM juga mengalami perubahan data untuk dalam negeri menjadi 83 mahasiswa dan mahasiswa luar negeri menjadi 36 orang. “Jadi data tidak konsisten, selalu berubah-ubah,” kata Aloysius Jopeng.
Selain itu, lanjut Aloysius, setelah dilakukan klarifikasi ternyata banyak kejanggalan yang ditemukan. Misalnya terkait dengan nomor rekening mahasiswa penerima dan pengelola. Ada yang ditemukan rekeningnya sama. Sela- in itu, juga ditemukan ada mahasiswa penerima beasiswa luar negeri tersebut yang sudah dibayarkan tapi ternyata masih berada di Jayapura,”Kami juga tidak mendapatkan dokumen kerja sama antara Pemprov Papua dengan pihak ketiga yang mengirimkan para mahasiswa tersebut sehingga kita tidak bisa ambil alih karena kerja samanya berlangsung selama 5 tahun.Jangan sampai terjadi pendobolan pembayaran nanti. Sudah dibayarkan Pemprov induk lalu kita bayarkan lagi dan itu akan jadi temuan,”Tutupnya
(AW/Tim Humas DPRP)