JAYAPURA, REPORTASEPAPUA.COM –Ketua Komisi II DPR Papua bidang Perekonomian, Herlin Beatrix M. Monim SE memastikan jika stok atau persediaan bahan kebutuhan pokok di Papua, sampai saat ini dalam keadaan aman.
Bahkan, persediaan bapok itu, bisa untuk mensupplay kebutuhan masyarakat, termasuk untuk pengungsi pasca banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura.
Apalagi, antusias berbagai kalangan masyarakat baik gereja, masjid, lembaga dan lainya di Kota Jayapura dan sekitarnya untuk memberikan perhatian, kepedulian dan membantu bahan kebutuhan bagi korban banjir bandang di Sentani sangat tinggi.
Namun, ia sedikit kecewa lantaran belakangan ini ada kabar bahwa harga bapok justru mengalami kenaikan yang cukup signifikan lantaran meningkatnya permintaan.
“Menurut kami ketersediaan bapok ini cukup. Tidak boleh para pedagang atau pengusaha menaikan harga dengan seenaknya untuk meraup keuntungan di tengah bencana banjir bandang ini. Itu tidak boleh,” tegas Beatrix Monim.
Bahkan, legislator Papua dari Partai Nasdem ini meminta pengusaha untuk tidak memanfaatkan situasi itu.
“Ini biasanya dilakukan pedagang nakal. Jika kita beli pada suplayer resmi, biasanya mereka tidak akan menaikan harga karena harga mereka sesuai dengan standart yang dikeluarkan oleh pemerintah,” katanya.
Untuk itu, Ketua Komisi II DPR Papua mengapresiasi Pemkot Jayapura dan Pemprov Papua maupun Pemkab Jayapura yang telah mengeluarkan edaran harga – harga bahan pokok, seperti beras mie instan, Pop Mie, dan air mineral untuk tidak dinaikkan, termasuk memberikan peringatan kepada pengusaha untuk tidak menaikan harga bapok.
“Jika masyarakat masih menemukan pedagang nakal dan menjual dengan harga yang tidak sewajarnya, maka masyarakat bisa melaporkan pada pemerintah agar ditindak tegas,” tandasnya.
Ia berharap pengusaha atau pedagang untuk tidak mengambil kesempatan dengan menaikan harga bapok demi meraup keuntungan di saat warga tengah ditimpa bencana banjir bandang.
“Ini yang sangat tidak manusiawi. Apabila itu masih terjadi, saya pun akan bersama-sama meminta untuk kita sama-sama segera ambil tindakan tegas dan memang sudah harus dicabut surat ijinnya agar mereka tidak lagi mereka berdagang,” pungkasnya.
Sebagai anak asli Sentani, Herlin Beatrix Monim mengapresiasi semua pihak yang telah memberikan perhatian, dukungan dan bantuan terhadap saudaranya yang mengalami musibah banjir bandang tersebut.
“Dengan adanya bencana ini, kita saling peduli dan saling bekerjasama, sehinga masyarakat korban banjir bandang bisa tertolong,” pungkasnya.(TIARA)