Jayapura – Anggota Komisi I DPR Papua Emus Gwijangge meminta, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) memecat oknum anggota Satgas Pam Rahwan 755/20/3-Kostrad yang menembak mati 3 personel Polres Mamberamo Raya pada, Minggu (12/4) kemarin,“Pemecatan sanksi yang tepat untuk oknum TNI-AD yang menembak mati 3 putra Papua,” kata Emus Gwijangge ketika menghubungi Humas DPRP via seluler, Senin (13/4).
Menurut Gwijangge, aksi penembakan yang dilakukan oknum anggota Satgas Pam Rahwan 755 itu sangat mencoreng nama baik TNI-AD. Maka dari itu sambung politisi Partai Demokrat ini, sanksi pemecatan paling tepat diberikan kepada oknum tersebut, “Ini kan sama-sama bertugas di instansi negara. Sehingga saya sangat prihatin dengan kejadian ini,” ungkapnya
Ditambahkannya, Panglima Komando Militer XVII Cenderawasih Mayjen Herman Asaribab dan Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Paulus Waterpauw, harus menyelesaikan persoalan ini sampai ke akarnya. Sehingga dikemudian hari tidak ada yang namanya aksi balas dendam, “Saya turut berduka cita bagi keluarga yang ditinggalkan. Dan sekali lagi saya mau tekankan pecat dengan tidak terhormat oknum anggota TNI-AD tersebut,” Tutupnya.
Sekedar diketahui, ketiga Anggota Polres Mamberamo Raya yang menjadi korban penembakan dari oknum Anggota Satgas Pam Rahwan 755 yakni, Briptu Marcelino Rumaikewi, Briptu Alexander Dun dan Bripda Yosias Dibangga. jenazah ketiga anggota Polres Mamberamo Raya itu akan dikebumikan di Merauke dan Mappi. (AW/Tim Humas DPRP)