Jayapura, dpr-papua.go.id – Guna mewujudkan Sukses Ekonomi pada pesta olahraga nasional PON XX 2021 yang berlangsung pada 2 – 15 Oktober 2021 maka Pemerintah Provinsi Papua dan PB PON XX 2021 diminta untuk memborong noken yang dijual mama-mama Papua dan dijadikan sebagai souvenir bagi semua atlet dan official Kontingen PON XX yang datang ke Papua,”Mestinya mama – mama penjual Noken dari wilayah Laapago maupun Meepago tidak disuruh datang ke Kota dan Kabupaten Jayapura, hanya untuk menjajakan dagangan mereka pada saat pelaksanaan PON XX Papua,Memalukan saja. Kalau datang berarti pemerintah daerah harus tanggungjawab selesaikan mereka punya masalah,” Tegas Anggota Komisi II DPRP (Bidang Perekonomiaan) Orgenes Kaway,S.Th kepada Humas DPRP,Selasa,(12/10/2021)
Dikatakan Kaway bahwa bahwa iven PON XX dengan alokasi anggaran yang besar mestinya bisa memberikan dampak pada peningkatan ekonomi masyarakat Papua salah satunya para Mama – Mama Papua Pengrajin Noken dan Pemerintah Daerah melalui OPD teknis harus bisa mengatur bagian ini,“ Mereka (baca : mama – mama Papua, red) mestinya tidak harus dating jauh – jauh hanya untuk jualan hasil kerajinan tangan mereka. Mestinya pemerintah daerah melalui OPD Teknis menginventarisir semua Noken dan selanjutnya membeli semua Noken untuk dijadikan souvenir bagi semua Atlet atau kontingen PON XX yang ada. Apa mereka jauh – jauh datang hanya untuk jadi tontonan saja. Pakai perasaan lah. Mama – Mama ini jangan biarkan mereka berjemur di panas, kasihan lah. Ko dibesarkan setengah mati, sampai ko jadi orang sampai hari ini, ko mau balas dengan apa?,” sambungnya.
Lebih jauh dikatakan Kaway bahwa Dewan tidak ada anggaran, namun yang memiliki anggaran atau uang ada di SKPD atau OPD, sehingga Pemprov Papua harus memperhatikan mama-mama penjual noken itu.“Pemerintah di Dok II harus diperhatikan. Kamu yang di sana itu orang Papua semua. Tidak usah bikin diri malas tahu. Kapan mama – mama ini datang, PON tidak akan datang lagi,” tandasnya.Orgenes Kaway yang juga Ondoafi Kampung Bambar, Sentani, Kabupaten Jayapura ini menegaskan, jika memang cinta budaya Papua, maka harusnya pemerintah memborong noken yang dijual mama-mama Papua itu, “Kalau kamu cinta budayamu, hari ini waktu kamu bayar dan borong noken yang dijual mama-mama ini. Kalau kamu peduli budayamu, buktikan beli hari ini. Kalau tidak, jangan coba – coba teriak di sini, kami Papua. Karena yang Papua asli sudah datang di depan kita ini, Taman Imbi,” Tutupnya. .(AW/Tim Humas DPRP)