Jayapura – Menyusul adanya pengurangan cabang olahraga (Cabor) yang bakal dipertandingan pada perhelatan PON XX Tahun 2020 di Provinsi Papua, dimana dari sebelumnya 47 cabor berkurang menjadi 37 cabor maka tentu pengurangan itu harus dibarengi dengan pengurangan alokasi anggaran PON XX 2020 yang bersumber dari APBD Provinsi Papua Tahun Anggaran 2020, “Ada pengurangan cabor dari 47 ke 37 dan otomatis harus dibarengi dengan alokasi anggaran, ini jadi konsentrasi kami. Eksekutif harus segera menyesuaikan dan jika sisa 37 maka semua infrastruktur yang dibangun harus menyesuaikan. Harus dicoret dari APBD tahun 2020,” Tegas Wakil Ketua Komisi IV DPRP Boy M Dawir kepada Humas DPRP,Selasa (15/10).
Dikatakan Boy Dawir yang juga Anggota Badan Anggaran DPRP ini bahwa dengan adanya pengurangan cabor di PON XX 2020 tentunya juga ada pengurangan anggaran yang bisa dialokasi untuk pelaksanaan sejumah program pembangunan yang menjadi kebutuhan rakyat Papua,”Pemerintah perlu segera menyesuaikan kebutuhan anggaran bila ada cabor yang dicoret dan anggaran yang tak jadi digunakan bisa dialokasikan untuk kepentingan pembangunan. Jangan justru karena agenda PON akhirnya ada hak rakyat yang justru dihilangkan,” Tegasnya.
BMD sapaan akrab Boy Markus Dawir bahkan mewanti – wanti pihak eksekutif agar tidak menambah alokasi anggaran untuk cabor PON XX 2020 lainnya yang anggarannya diambil dari pengurangan cabor, namun jika pembiayaan tersebut dialokasikan dari APBN maka silahkan saja,“Jangan sampai dengan pengurangan malah anggaran tetap apalagi digeser. Kami di badan anggaran menganggap itu perlu dikeluarkan dari APBD tahun 2020. Jangan memaksa membangun sesuatu yang akhirnya tidak digunakan sebab agenda Papua bukan semata-mata PON melainkan ada agenda lain yang juga perlu dibangun di 5 wilayah adat. Oke urus PON tapi harus tetap memikirkan hak daerah yang perlu dikerjakan. Ada angka yang harus dikurangi untuk pembangunan di 29 kabupaten kota dan ingat karena rakyat uang Otsus datang. Bukan karena PON uang Otsus itu datang,”Ucapnya
Sementara Anggota Komisi V DPRP Nason Uti juga sependapat dengan apa yang disampaikan Wakil Ketua Komisi V DPRP, namun disini Utti lebih menyoroti soal kesiapan KONI Papua dalam mempersiapkan para atlet guna meraih prestasi dalam perhelatan PON XX 2020,“Saya pikir yang perlu dilihat saat ini bagaimana kesiapan atlet untuk menorehkan prestasi, kita tidak usav pasang target muluk-muluk, kita lihat secara realistis saja, jika cabor itu memiliki peluang meraih emas maka itu layak diperkuat sebab ini berkaitan dengan waktu. Jangan muluk muluk,”Pungkasnya (AW/Tim Humas DPRP)