Jayapura – Adanya permintaan Mahasiswa Eksodus dari berbagai kota studi di Indonesia kepada Majelis Rakyat Papua (MRP) untuk menghadirkan pimpinan DPR Papua dan Gubernur Papua dalam pertemuan yang akan digelar pada kamis,(16/01/2019) guna penyampaian aspirasi sekaligus mencari solusi penyelesaian persoalan eksodus mahasiswa ini mendapat respon positif dari pimpinan DPR Papua.
Ketua DPR Papua Jony Banua Rouw, SE mengatakan sebagai lembaga representasi rakyat Papua, pimpinan DPR Papua siap bertemu mahasiswa eksodus dari berbagai kota studi di Indonesia dalam pertemuan yang diprakarsai oleh MRP, “Saya pikir kalau ada undangan untuk pertemuan itu, dan kami diberi waktu yang cukup, pasti kami hadir. Itu adik-adik kita. Generasi penerus pembangunan tanah Papua. Jadi kita harus datang mendengar apa pemikiran mereka dan kita harus mencari solusinya. Saya pikir itu penting,” kata Jhony Banua Rouw kepada Humas DPRP, Senin (13/1/2020).
Dikatakan Banua Rouw, bahwa ketika kelompok mahasiswa eksodus mendatangi kantor MRP dan meminta Ketua MRP untuk menghadirkan Gubernur Papua dan Pimpinan DPRP, namun hal itu tidak dapat dilaksanakan, karena bersamaan dengan adanya kegiatan DPRP diluar daerah,” Saya bersama dengan para pimpinan DPR Papua lainnya tidak dapat hadir dalam pertemuan tersebut karena sedang berada di luar daerah. Undangan tersebut terkesan mendadak, sementara kita sedang melakukan agenda partai dan ada yang sedang melakukan tugas lain, sehingga mengutus dua anggota DPR Papua untuk hadir dalam pertemuan tersebut. Saya pikir hasil itu akan kita diskusikan. Jadi bukan kami tidak mau hadir di sana, tapi kami tidak hadir karena sedang tidak berada di tempat. Kami sangat senang mau hadir, tapi waktunya yang memang tidak tepat,” ujarnya.
Sekedar diketahui, pada tanggal 9 Januari 2019, para mahasiswa eksodus mendatangi kantor MRP untuk menyampaikan pernyataan sikap, akan tetapi pernyataan sikap itu batal disampaikan lantaran Gubernur Papua dan pimpinan DPR Papua tidak hadir. Mahasiswa menolak penyampaikan penyataan sikap jika tidak dihadiri langsung gubernur dan pimpinan DPR Papua sehingga Mahasiswa eksodus meminta MRP untuk mengagendakan pertemuan dengan Gubernur Papua, Pimmpinan DPR Papua dan pimpinan Majelis Rakyat Papua digelar pada 16 Januari 2020. (AW/Tim Humas DPRP)