Jayapura, www.dpr-papua.go.id – Anggota Komisi I DPRP Laurenzus Kadepa meminta Presiden RI Ir. Joko Widodo untuk memperhatikan nasib 8.300 karyawan mogok kerja PT.Freeport Indonesia (PT.FI) yang hingga kini terkatung-katung,”Kami minta Presiden ingat janjinya ketika pertemuan dengan perwakilan 8.300 karyawan Moker PT. Freeport pada Februari 2019. Presiden Jokowi berjanji akan memanggil para pihak untuk menyelesaikan masalah ini,” Tegas Kadepa kepada Humas DPRP, Rabu, (31/08/2022)
Dikatakan Kadepa bahwa Kunjungan Presiden Jokowi ke Papua untuk kesekian kali mestinya harus menjadi solusi penyelesaian berbagai persoalan di Papua salah satunya masalah 8300 karyawan Moker PT. Freeport yang sampai saat ini belum jelas penyelesaiannya, “Kunjungan pak Presiden Jokowi ke Papua, jangan hanya seremonial saja. Pak Presiden Jokowi harus menyelesaikan persoalan 8.300 karyawan Moker PT. Freeport yang sampai saat ini nasib mereka belum jelas,” Ujarnya.Apalagi, kata Politisi Partai NasDem Papua ini bahwa Presiden Jokowi telah berjanji menyelesaikan masalah itu, sehingga janji itu harus ditepati dengan memanggil para pihak untuk memastikan nasib 8.300 karyawan Moker PT.Freeport itu, “PT.Freeport Indonesia telah dikuasai sahamnya 51 persen oleh pemerintah, tentu akan lebih mudah menyelesaikan masalah 8.300 karyawan Moker PT.Freeport tersebut, sekarang tinggal komitmen Presiden Jokowi memanggil semua pihak untuk duduk bersama dan putuskan bersama nasib 8300 karyawan Moker PT. Freeport,” Pintanya
Ditambahkan Kedepan, selaian persoalan 8300 karyawan Moker PT. Freeport, Presiden Jokowi juga harus menyelesaikan berbagai permasalahan di Tanah Papua, termasuk pelanggaran HAM dan konflik yang terjadi di sejumlah daerah seperti Nduga, Intan Jaya, Pegunungan Bintang dan Puncak serta kasus pembunuhan secara sadis dengan cara dimutilasi terhadap 4 warga sipil asal Kabupaten Nduga di Timika, Kabupaten Mimika yang dilakukan oleh oknum TNI dan warga sipil, “ Kami harap kunjungan Presiden Jokowi ke Papua membawa angin segar dalam penyelesaian berbagai persoalan di Papua. Kami harap Presiden Jokowi mencontoh pendekatan yang dilakukan oleh mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dalam penyelesaian masalah Papua,” Tutupnya
Sementara itu Anggota Fraksi Partai Gerindra Papua Apiniel Sani,S.Sos berharap kedatangan Presiden RI Ir.Joko Widodo ke Tanah Papua harus mampu menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi di Papua bukan hanya sekedar melakukan kunjungan kerja atau acara seremonial belaka saja,”Orang Papua tahunya, kedatangan Presiden Jokowi ini, masalah-masalah yang terjadi di Papua bisa diselesaikan, termasuk pelanggaran HAM,” Kata Sani
Dikatakan Sani bahwa salah satu solusi penyelesaian berbagai persoalan di Papua adalah pemerintah harus membuka ruang dialog dengan rakyat Papua,” permasalahan pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM) hingga hari inj belum tuntas, kasus pembunuhan terhadap warga sipil masih terus terjadi di Papua juga permasalahan lainnya, konflik di Intan Jaya, Nduga, Yahukimo dan Jayawijaya terus berlanjut, untuk itu kami berharap kedatangan Presiden Jokowi ke Papua kali ini bukan hanya mencari sensasi di masyarakat, tapi kalau bisa Presiden buka ruang dialog untuk mencari solusi penyelesaian terhadap berbagai permasalahan di Papua,” tandas Apeniel Sani.
Sekedar diketahui Presiden Jokowi berkunjung ke Kabupaten Jayapura dalam rangka melaunching Papua Football Academy (PFA) di Stadion Utama Lukas Enembe, kemudian menyerahkan bantuan sosial di Kantor Pos Jayapura dan Pasar Kampung Doyo Baru serta meninjau Rumah Sehat Kampung Doyo Baru, bantuan kepada korban banjir bandang Sentani, beberapa waktu lalu dan pada Kamis,1 September 2022, Presiden Jokowi dijadwalkan akan melakukan kunjungan kerja ke Timika, Kabupaten Mimika dengan agenda mengunjungi PT.Freeport Indonesia di Tembagapura dan dijadwalkan bertemu dengan karyawan PT.Freeport Indonesia. (AW/Tim Humas DPRP)