Jayapura, dpr-papua.go.id – Menyikapi aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh sejumlah Pengusaha Orang Asli Papua di Kantor Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah VII Nabire beberapa waktu lalu maka Ketua Kelompok Khusus (Poksus) DPRP Jhon NR Gobay melakukan pertemuan Kepala BBPJN Wilayah XVIII Jayapura, Edu Sasarari,ST.,M.MT,” Setelah membaca di media dan mendapat informasi dari Nabire, hari ini Senin, 17 Januari 2022, saya bertemu Kepala BBPJN XVIII Jayapura, bapak Edu Sasarari, guna menyampaikan aspirasi mereka,” Tegas Gobai kepada Humas DPRP usai pertemuan
Dikatakan Gobay bahwa sejumlah aspirasi yang disampaikan kepada dirinya antara lain para pengusaha OAP eminta kepada Kepala BBPJN Wilayah XVIII Jayapura dan Kepala BP2JK Papua agar pengusaha OAP di Nabire dan di seluruh Tanah Papua dapat diakomodir dalam proses tender proyek APBN sesuai dengan amanah UU Otsus, Perpres 17 Tahun 2019 dan Inpres Nomer 9 Tahun 2020, ” Semua aspirasi pengusaha OAP, seperti proses tender proyek APBD harus mengacu kepada UU Otsus, Perpres 17/2019 dan Inpres 19/2020 sudah kami sampaikan kepada Kepala BBPJN Wilayah XVIII Jayapura dan mendapat respon baik dari Kepala.BBPJN yang adalah juga putra terbaik orang asli Papua,” Ujarnya.
Lebih jauh dikatakan Gobay bahwa dalam pertemuan tersebut, Kepala BBPJN Wilayah XVIII Jayapura Edu Sasari telah menjelaskan beberbagai hal termasuk proses tender proyek APBN yang dikelola oleh BBPJN , ” Ada beberapa catatan yang disampaikan, pertama bahwa lelang pekerjaan dilakukan di Balai Pengadaan barang dan Jasa BP2JK, bukan di BBPJN.Kedua, bahwa 9 paket APBN yang disampaikan oleh para Pengusaha OAP itu sesungguhnya belum dilelang sehingga sangat keliru jika pengusaha OAP sampaikan bahwa Kepala BBPJN telah berbohong, ini yang beliau (baca : Kepala BBPJN Wilayah XVIII) minta agar berita itu diklarifikasi, ” jelasnya.
Menanggapi tudingan miring terkait proses lelang 9 paket proyek APBN yang dialamatkan kepada Kepala BBPJN Wilayah XVIII dan sudah diklarifikasi oleh Kepala BBPJN Wilayah XVIII, ditambahkan Gobay bahwa atas nama para kontraktor OAP di Nabire, ia menyampaikan permohonan maaf atas pemberitaan di media maupun medsos tersebut, “Mewakili pemgusaha OAP di Nabire pertama kami mohon maaf dan kami juga mendukung agar 9 paket pekerjaan yang disampaikan lalu, agar diberikan kepada pengusaha atau kontraktor OAP di Nabire. Tentu mereka akan ikut lelang di BP2JK, tapi mohon perhatian dan prioritas kepada mereka kontraktor OAP di Nabire,” Pungkasnya (Anderson/Tim Humas DPRP)